Jumat, 13 November 2009

Sisa-sisa Tugas Berpikir Visioner [2]

Posisi ITB di Indonesia dan Dunia

 

Ketika ditanyakan tentang ITB kepada masyarakat sekitar, yang akan tergambar dari respon mereka adalah istimewanya posisi ITB dalam hal keilmuan dan ketinggian pengetahuan. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah awal ITB yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Tingginya keilmuan dan pengetahuan ini membawa ITB menduduki peringkat bagian atas perguruan tinggi di Indonesia. Pernah pada peringkat pertama, pernah juga kedua, ataupun ketiga.

 

ITB adalah sebagai pencetak manusia, ilmu, teknologi, dan seni, itulah posisi ITB di mata Indonesia. Sudah banyak manusia-manusia yang diluluskan dari ITB, yang mengisi pembangunan umat manusia khususnya di Indonesia. Juga sudah banyak teknologi dan aplikasi ilmu yang diciptakan yang juga mengisi pembangunan bangsa dan umat manusia khususnya di Indonesia. Manusia-manusia yang dicetak ITB-pun beragam, tapi pada dasarnya mempunyai karakterisitik mayoritas sebagai seorang engineer yang mempunyai pola pikir rapi dan terstruktur, serta bertindak didasari ilmu pengetahuan (ilmiah). Manusia-manusia teknologi yang porsi penempaan potensinya lebih besar pada akal dan pikiran. Manusia-manusia pemikir yang cenderung idealis dan kurang realistis.

 

Dasar pendidikan di ITB yang sebagian besar berupa pengetahuan alam yang deterministik dan ideal, merupakan tantangan tersendiri bagi ITB untuk tetap menghasilkan manusia-manusia yang akan mengisi pembangunan bangsa dan umat manusia nantinya, yang sangatlah jauh dari kata ideal, malahan cenderung probabilistik.

 

ITB sebagai penghasil teknologi juga sudah banyak dirasakan manfaatnya bagi Indonesia pada khususnya. Namun, teknologi yang seharusnya memudahkan umat manusia dalam mencapai kesejahteraan dan kemakmuran hidup, kini semakin dikomersialisasi secara berlebihan, sehingga semakin mempersempit penggunaan teknologi itu sendiri, dan akhirnya teknologi sudah melenceng dari prinsip penciptaannya. Ketika keadaan ini sudah terjadi, maka kebermanfaatan ITB cenderung berkurang bagi masyarakat luas, sehingga Tri Dharma Perguruan Tinggi hanya sekedar teori.

 

Karena posisi ITB adalah pada bagian atas dalam peringkat perguruan tinggi, maka boleh ditarik kesimpulan bahwa produk yang dihasilkannya-pun bermutu tinggi. Manusia-manusia yang dicetak ITB tergolong manusia handal, professional, dan cerdas dalam mengisi pembangunan bangsa. Begitu pula dengan teknologi yang dihasilkannya, yang sangat berguna bagi pembangunan bangsa.

 

Pada tatanan yang lebih luas, yaitu dunia, ITB menduduki peringkat 727 (versi Webometrics) yang artinya juga cukup terpandang di mata dunia, artinya, kebermanfaatan ITB mulai diperhitungkan di mata dunia.

               

Potensi ITB di Indonesia dan Dunia

 

Dari posisi ITB yang telah dibahas di atas, kita dapat menarik beberapa potensi yang dimiliki ITB, yang apabila potensi ini dimanfaatkan dengan baik, akan tercipta ITB di masa depan yang lebih baik, sesuai dengan Visi ITB nantinya.

 

Potensi ITB dapat dilihat mulai dari inputnya, yaitu putra-putri yang bisa dikatakan terbaik bangsa, tentunya dari segi kecerdasan intelektual. Juga semenjak diberlakukannya sistem Ujian Saringan Masuk di ITB, putra-putri terbaik bangsa ini juga bertambah potensinya, berupa potensi keuangan dan kondisi ekonomi yang bisa dibilang baik. Hal ini mempunyai beberapa kelemahan dan kelebihan. Namun, ketika membahas potensi, maka hal-hal yang cenderung kelemahan harus kita singkirkan terlebih dahulu.

 

Baiknya input ini jikalau dikelola dengan baik, akan semakin berpotensi untuk mencetak manusia-manusia dengan kecerdasan intelektual yang tinggi. Manusia-manusia yang juga akan menjadi putra-putri terbaik bangsa, yang akan menjadi penggerak-penggerak terdepan dalam mensejahterakan bangsa dan umat manusia. Kecerdasan ini biasanya berguna untuk menghasilkan sesuatu produk yang bermanfaat nantinya, seperti ilmu, teknologi, dan seni terapan.

 

Posisi ITB yang merupakan peringkat atas dalam perguruan tinggi di Indonesia berpotensi untuk memajukan pendidikan masyarakat Indonesia lebih baik lagi, bahkan dalam skala yang lebih luas, dapat mengubah masyarakat Indonesia menjadi masyarakat teknologi, yang merupakan salah satu ciri masyarakat madani, sebuah tatanan masyarakat ideal yang berperadaban tinggi. ITB berpotensi untuk menjadi garda-garda terdepan kemajuan teknologi bangsa Indonesia, yang meskipun belum mencapai tahap negara maju, sudah mulai muncul gejala-gejala keterpurukan saat ini. ITB yang mempunyai jaringan yang baik dengan sesama lembaga pendidikan, pemerintah, swasta, dan LSM seharusnya lebih bisa menggerakkan jaringan yang ada untuk menuju Indonesia yang lebih baik.

 

Seharusnya kehidupan umat manusia Indonesia pada khususnya semakin menuju kesejahteraan dengan teknologi, namun permasalahan sekarang lebih kompleks dari itu. Untuk membangun peradaban manusia yang sejahtera tidak hanya dapat ditopang dari satu sisi saja, yaitu teknologi, namun harus dilihat dari segala elemen. Untuk itulah perlunya sinergi setiap elemen untuk Indonesia yang sejahtera.

 

Posisi ITB di mata dunia juga turut membawa potensi dengan adanya kerja sama dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Sehingga segala ilmu yang baik untuk menunjang kesejahteraan umat manusia dapat juga dikembangkan di Indonesia. Pada intinya, dengan posisi yang ada sekarang, keberadaan ITB seharusnya dapat membawa manfaat banyak bagi kesejahteraan umat manusia.

 

1 komentar:

hanum mengatakan...

Nantikan Webometrics edisi Januari 2010, biasanya akhir Januari ;)