Posisi ITB di Indonesia dan
Dunia
Ketika ditanyakan tentang ITB kepada masyarakat sekitar, yang akan
tergambar dari respon mereka adalah
istimewanya posisi ITB dalam hal keilmuan
dan ketinggian pengetahuan. Hal ini tidak bisa dilepaskan
dari sejarah awal ITB yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Tingginya keilmuan dan pengetahuan
ini membawa ITB menduduki peringkat bagian atas perguruan
tinggi di Indonesia.
Pernah pada peringkat pertama, pernah juga kedua, ataupun
ketiga.
ITB adalah sebagai pencetak manusia, ilmu, teknologi, dan seni, itulah
posisi ITB di mata Indonesia. Sudah banyak manusia-manusia
yang diluluskan dari ITB,
yang mengisi pembangunan umat manusia khususnya
di Indonesia. Juga sudah
banyak teknologi dan aplikasi ilmu
yang diciptakan yang juga mengisi pembangunan bangsa dan umat
manusia khususnya di Indonesia. Manusia-manusia yang dicetak ITB-pun beragam,
tapi pada dasarnya mempunyai karakterisitik mayoritas sebagai seorang engineer yang mempunyai
pola pikir rapi dan terstruktur,
serta bertindak didasari ilmu pengetahuan
(ilmiah). Manusia-manusia teknologi
yang porsi penempaan potensinya lebih besar pada akal
dan pikiran. Manusia-manusia pemikir yang cenderung idealis dan kurang
realistis.
Dasar pendidikan di ITB yang sebagian besar berupa pengetahuan alam yang deterministik dan ideal, merupakan tantangan tersendiri bagi ITB untuk tetap menghasilkan manusia-manusia yang akan mengisi pembangunan bangsa dan umat
manusia nantinya, yang sangatlah jauh dari kata ideal, malahan cenderung probabilistik.
ITB sebagai penghasil
teknologi juga sudah banyak dirasakan
manfaatnya bagi Indonesia pada khususnya. Namun, teknologi
yang seharusnya memudahkan umat manusia dalam
mencapai kesejahteraan dan kemakmuran hidup, kini semakin
dikomersialisasi secara berlebihan, sehingga semakin mempersempit penggunaan teknologi itu sendiri, dan
akhirnya teknologi sudah melenceng dari prinsip penciptaannya.
Ketika keadaan ini sudah
terjadi, maka kebermanfaatan ITB cenderung berkurang bagi masyarakat luas, sehingga Tri Dharma Perguruan Tinggi hanya sekedar
teori.
Karena posisi ITB
adalah pada bagian atas dalam
peringkat perguruan tinggi, maka boleh
ditarik kesimpulan bahwa produk yang dihasilkannya-pun bermutu tinggi. Manusia-manusia yang dicetak ITB tergolong
manusia handal, professional,
dan cerdas dalam mengisi pembangunan
bangsa. Begitu pula dengan teknologi
yang dihasilkannya, yang sangat
berguna bagi pembangunan bangsa.
Pada tatanan yang lebih luas, yaitu dunia,
ITB menduduki peringkat 727
(versi Webometrics) yang artinya juga cukup terpandang
di mata dunia,
artinya, kebermanfaatan ITB
mulai diperhitungkan di mata dunia.
Potensi ITB di Indonesia dan
Dunia
Dari posisi ITB yang telah dibahas di atas,
kita dapat menarik beberapa potensi yang dimiliki ITB, yang apabila potensi ini dimanfaatkan dengan baik, akan tercipta ITB di masa depan
yang lebih baik, sesuai dengan Visi
ITB nantinya.
Potensi ITB dapat dilihat mulai dari
inputnya, yaitu putra-putri yang bisa dikatakan terbaik bangsa, tentunya dari segi kecerdasan
intelektual. Juga semenjak diberlakukannya
sistem Ujian Saringan Masuk di ITB, putra-putri terbaik bangsa ini juga bertambah
potensinya, berupa potensi keuangan dan kondisi ekonomi
yang bisa dibilang baik. Hal ini
mempunyai beberapa kelemahan dan kelebihan.
Namun, ketika membahas potensi, maka hal-hal
yang cenderung kelemahan harus kita singkirkan
terlebih dahulu.
Baiknya
input ini jikalau dikelola dengan baik, akan
semakin berpotensi untuk mencetak manusia-manusia dengan kecerdasan intelektual yang tinggi. Manusia-manusia yang juga akan
menjadi putra-putri terbaik bangsa, yang akan menjadi penggerak-penggerak
terdepan dalam mensejahterakan bangsa dan umat manusia.
Kecerdasan
ini biasanya berguna untuk menghasilkan
sesuatu produk yang bermanfaat nantinya, seperti ilmu, teknologi,
dan seni terapan.
Posisi ITB
yang merupakan peringkat atas dalam perguruan
tinggi di Indonesia berpotensi untuk memajukan pendidikan masyarakat Indonesia lebih baik lagi, bahkan
dalam skala yang lebih luas, dapat
mengubah masyarakat
Indonesia menjadi masyarakat
teknologi, yang merupakan salah satu ciri
masyarakat madani, sebuah tatanan masyarakat ideal yang berperadaban
tinggi. ITB berpotensi
untuk menjadi garda-garda terdepan kemajuan teknologi bangsa Indonesia, yang meskipun belum mencapai tahap negara maju,
sudah mulai muncul gejala-gejala keterpurukan saat ini. ITB yang mempunyai
jaringan yang baik dengan sesama lembaga
pendidikan, pemerintah, swasta, dan LSM seharusnya lebih bisa menggerakkan jaringan yang ada untuk menuju Indonesia yang lebih baik.
Seharusnya kehidupan umat manusia Indonesia pada khususnya semakin menuju kesejahteraan dengan teknologi, namun permasalahan sekarang lebih kompleks dari itu. Untuk membangun
peradaban manusia yang sejahtera tidak hanya dapat ditopang
dari satu sisi saja, yaitu
teknologi, namun harus dilihat dari
segala elemen. Untuk itulah perlunya sinergi setiap elemen untuk Indonesia yang sejahtera.
Posisi ITB di mata dunia
juga turut membawa potensi dengan adanya kerja
sama dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Sehingga segala
ilmu yang baik untuk menunjang kesejahteraan umat manusia dapat juga
dikembangkan di Indonesia.
Pada intinya, dengan posisi yang ada sekarang, keberadaan ITB seharusnya dapat membawa manfaat banyak bagi kesejahteraan
umat manusia.
1 komentar:
Nantikan Webometrics edisi Januari 2010, biasanya akhir Januari ;)
Posting Komentar