Jumat, 03 April 2009

MENUJU PEMILU 2009: Menjadi Pemilih Yang Cerdas

 

Pemilihan umum sebagai bentuk nyata pesta demokrasi telah sebentar lagi akan kita lakukan. Berbagai persiapanpun sudah dilakukan maksimal, baik dari penyelenggara, maupun dari calon. Kartu suara telah didistribusikan ke daerah masing-masing, begitu juga kotak suara, dan daftar pemilih tetap. Tidak mau kalah, para calonpun ramai-ramai memasang media promosi dirinya agar terpilih untuk menduduki jabatan tertentu. Tidak ketinggalan dalam meramaikan suasana pemilu, Fatwa MUI yang mengharamkan golput-pun ikut menjadi pemanis suasana.

 

Sekarang, inti pemilu ada pada diri kita masing-masing, rakyat, sebagai objek sekaligus subjek dalam sistem demokrasi, terlepas apakah demokrasi itu jauh ataupun dekat dengan Islam. Kita-lah yang seharusnya menentukan arah nasib bangsa ini kedepannya dengan mempercayainya kepada para anggota legislatif yang insya Allah akan kita pilih nantinya. Ada satu kata yang menarik di sini, yaitu mempercayai. Ya, pada hakikatnya, pemilu bukanlah ajang memperkaya seseorang karena ia terpilih menjadi aleg (anggota legislatif, red.), pemilu bukan juga ajang unjuk kekuatan partai atau komunitas, bukan juga ajang meraih kekuasaan, akan tetapi ajang memilih, memilih orang yang akan kita percayai untuk mewakili kita. Tentunya, orang yang kita pilih haruslah orang yang amanah (dapat dipercaya).

 

Karena hal ini berkaitan dengan nasib bangsa ini kedepannya, haruslah kita menjadi pemilih yang cerdas. Apa yang harus dilakukan agar menjadi pemilih cerdas ?

·         Ta’aruf, maksudnya kenalan (tak kenal maka ta’aruf). Maksudnya adalah, kenali setiap partai yang ikut ke dalam pemilu. Kalau bisa sedetail mungkin. Hampir semua partai peserta pemilu sudah mempunya website, oleh karena itu, tidak ada alasan sebenarnya untuk tidak mengetahui partai, setidaknya partai yang cukup famous.

·         Tafahum, maksudnya adalah memahami. Pahami partai yang sudah kita kenali. Pahami visi-misi-tujuan yang jelas dari partai-partai itu. Dan telusuri juga ideologi apa yang diusung partai tersebut, dan sejauh mana partai tersebut konsisten mempertahankan ideologi tersebut, dan sejalan atau tidak ideologi tersebut dengan ideologi kita, Islam. Sebab, tujuan kekuasaan adalah untuk eksistensi ideologi. Karena kita Muslim, sudah seharusnya kita pilih partai yang sudah jelas berideologi Islam.

·         Kenali juga track record partai tersebut, apakah partai tersebut pernah terlibat kasus negatif atau tidak, apakah partai tersebut konsisten dalam melakukan aksi sosial atau tidak, apakah kader partai tersebut pernah terlibat kasus atau tidak, apakah kader-kader partai tersebut pernah berprestasi atau tidak. Sistem kaderisasi suatu partai atau organanisasi selalu general, dalam artian, capaian kader yang dihasilkan tidak terlalu berbeda. Oleh karena itu, jika kader-kader suatu partai tidak pernah terlibat kasus (korupsi, suap, dsb.), insya Allah kader lainnyapun tidak, jika kader suatu partai berprestasi, maka insya Allah, kader lain (dalam satu partai) yang menjadi calon dalam pemilu juga akan berprestasi.

·         Rajin-rajin baca buku tentang pemimpin dalam Islam. Dari situ, kita dapat mengetahui kriteria-kriteria apa yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi pemimpin (dalam hal ini, legislatif, red.) yang sesuai dengan Islam.

·         Jika kita sudah menentukan pilihan, maka bulatkan pilihan itu dengan melakukan shalat Istikharah, untuk meminta Allah untuk menetapkan dan meyakinkan hati kita dalam pilihan tersebut, karena biar bagaimanapun, Allah-lah Yang Maha Mengetahui segala yang baik dan yang buruk.

 

Memilih dalam pemilu bukanlah perkara sepele yang mudah ditetapkan hanya dalam waktu satu jam sebelum mencontreng, atau malah menggunakan random sampling untuk memilih wakil rakyat. Kitapun sebagai pemilih nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak atas pilihan kita. Jika kita memilih dengan cerdas dan ingin mengharap ridha Allah, maka insya Allah itulah langkah terbaik yang harus dilakukan. Ingat, nasib bangsa kedepannya, ada di tangan rakyat (kedaulatan rakyat) yang memilih wakil-wakil/pemimpin yang tepat dengan cara yang cerdas. Selamat memilih dengan cerdas !

Tidak ada komentar: