“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai
suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat
yang terpuji.” (QS. al-Israa’, 17:79)
Teman-teman sekalian, Allah SWT
telah menganjurkan kita melalui ayat di atas untuk bertahajjud kepadanya di
malam hari, terutama di seperiga malam terakhir, yaitu sekitar jam 2 sampai jam
4 dini hari. Banyak ayat di Alquran yang menerangkan tentang tahajjud ini,
salah satunya ayat di atas.
Tahajjud bisa dibilang sebuah kesempatan
yang nikmat untuk mendekatkan diri kepada Allah, curhat kepada-Nya, mengadu dan
mengeluh kepada-Nya di tengah malam yang sunyi dengan khusyuk di saat
orang-orang terlelap dalam tidurnya. Karena begitu dekatnya kita dengan Allah
pada saat tahajjud, maka doa dan harapan yang kita panjatkan-pun insya Allah
akan diijabah oleh Allah. Berikut beberapa keutamaan tahajjud:
- Menghapus dosa perbuatan-perbuatan buruk.
“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi
dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang
ingat.” (QS. Huud, 11:114)
- Mengangkat derajat kita di hadapan Allah.
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah
kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan
Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. al-Israa’,
17:79)
Masih banyak keutamaan tahajjud
yang tidak dicantumkan dalam tulisan ini. Yang pasti, pada awalnya tahajjud ini
diwajibkan oleh Allah SWT (QS. Al-Muzzammil, 73:2), namun, setelah turun ayat
20 pada surat yang sama, tahajjud menjadi sunnah. Maka, terbayang khan
pentingnya tahajjud.
Nah, setelah tahu keutamaan
tahajjud, sekarang mari kita sama-sama belajar mengenai tips-tips membiasakan
tahajjud, dari mulai tahap awal seorang “pemula” tahajjud hingga seorang
“master” tahajjud. Berikut tips-tipsnya:
- Niatkan dan
azzamkan
Rasulullah sudah
sangat mewanti-wanti dalam hadistnya, tentang niat, yaitu segala amal
tergantung niatnya, niat ini bisa menjadikan dua hal, pertama, diterima atau
ditolaknya sebuah ibadah, dan yang kedua, terlaksana atau tidaknya sebuah
ibadah.
Niat yang ikhlas
untuk mendapat ridha Allah akan membuat sebuah ibadah bernilai amal shalih dan
diterima oleh Allah SWT, sebaliknya, jika tidak ikhlas, ibadah akan tertolak.
Niat yang ikhlas karena Allah ini selanjutnya akan mengalir menjadi semangat
untuk menggerakkan kita melakukan suatu ibadah, karena ridha Allah adalah suatu
cita-cita besar seorang muslim, maka seharusnya niat mendapat ridha Allah
menjadi aliran darah semangat tersendiri bagi diri.
Seorang bijak
pernah berkata, “Ini tidak akan
terlaksana jika kalian tidak menganggap ini penting.” Terkait azzam (tekad
yang bulat), maka sudah seharusnya sebuah niat diiringi tekad sebagai
katalisator pembentuk pergerakan, tekad ini juga menunjukkan kesungguhan
seseorang atas apa yang diniatkannya. Rasulullah pernah berkata, “Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, ia akan
berhasil.”
Jadi, sebelum
tidur, saat mata akan terpejam, niatkanlah dan tekadkanlah dalam hati untuk
bangun tahajjud. Tambahkanlah tekad yang bulat itu dengan tawakkal kepada
Allah, wujudnya dengan berdoa dan menggantung harapan kepada Allah,
mudah-mudahan Dia memudahkan kita untuk bangun.
- Hindari
kekenyangan sebelum tidur
Pada tau semua lah
yaa, kalo kita sedang dalam kondisi kekenyangan abis makan, maka yang timbul
tiada lain adalah rasa kantuk dan malas. Itu hal yang manusiawi, yang memang
tidak dapat kita hindari, jadi tinggal bagaimana kita menyiasatinya saja. Untuk
itu, hindari makan kenyang yang dekat dengan tidur. Kalau bisa, makan malamlah
paling telat sekitar dua jam sebelum tidur.
- Berwudhu
sebelum tidur
Tidur dalam
kondisi bersih juga dapat membantu kita mudah bangun. Sebelum berwudhu, ada
baiknya juga sikat gigi dahulu, kemudian setelah wudhu, bisa juga diikuti
dengan shalat witir satu atau tiga rakaat sebelum tidur, menjaga apabila kita
tidak dapat bangun untuk tahajjud, atau bisa juga dengan tilawah sekitar satu sampai
dua halaman sebelum tidur.
Intinya, kita
harus tidur dalam kondisi yang sangat baik, sehingga membuat nyaman dan membuat
tidur juga lebih nyenyak, sehingga bangun lebih segar.
- Cepat tidur,
cepat pula bangunnya
Rasulullah
membiasakan diri untuk tidur cepat dan bangun juga lebih cepat. Sekitar jam 9
malam Rasul telah siap untuk tidur dan menghindari bercakap-cakap dengan
sahabat-sahabatnya sekalipun, dan telah bangun sekitar jam 1 malam untuk
selanjutnya tahajjud.
Mungkin ini hal
yang kecil, tapi berdampak cukup besar. Tidur lebih awal akan membuat kita
lebih segar saat bangun. Tidur lebih cepat bukan menambah waktu tidur dan
mengurangi waktu aktivitas, akan tetapi hanya menggeser waktu tidur dan waktu
aktivitas. Yang biasanya kita belajar sampai jam 1 malam dan baru bangun
sekitar jam 5 pagi, lebih baik tidur jam 11 malam dan bangun jam 3 pagi, toh
sama-sama empat jam.
Pada malam hari,
sekitar jam 11-12 malam, tubuh kita mengalami puncak produksi sel darah merah,
yang akan membawa oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Maka, akan lebih
baik jika pada jam itu, kita dalam keadaan tidur, sehingga darah segar akan
mudah diproduksi dan diedarkan ke seluruh tubuh, sehingga bangunpun kita akan
merasakan kesegaran dan tidak merasa kantuk, percaya deh. Itulah mengapa Rasul
selalu tidur lebih awal untuk selanjutnya bangun lebih awal. Dan mungkin itulah
sebab mengapa Rhoma Irama menciptakan lagu, “begadang jangan begadang.” Hehe..
- Gunakan
teknologi dong...
Hari gini ga punya
alarm? Beuh, kebangetan. Tinggal buka handphone, cari fitur alarm, setel alarm
untuk tahajjud, dan jauhkan hape dari tempat tidur, sehingga membuat kita harus
bangun dan berdiri untuk mematikannya.
Ada baiknya nada
alarm yang disetel membangkitkan semangat dan mengagetkan, mungkin lagu rock,
hehe.. Sangat baik apabila nada alarm hape kita untuk membangunkan tahajjud
adalah lantunan merdu Alquran, seperti surat Al-Muzzammil.
Yaa ayyuhal muzzammil, qumillayla illaa qoliila, nishfahuu awinkush
minhu qoliila...
Hmm.. perasaan gampang deh nyari
mp3 murottal Alquran, cari aja ke temen2, atau di internet, atau di trotoar
jalan ganesha, yang deket2 tempat jual DVD game. Apalagi kalo hari Jum’at,
banyak banget. Coba sekali2 baca dan pahami arti surat Al-Muzzammil, surat
ke-73 dalam Alquran.
Gunakan juga alarm berlapis jika
perlu. Pokoknya paksa deh diri kita supaya kita bangun, he..
- Tidur
berkualitas
Cobalah tidur
dalam keadaan bersih, dan tidurlah lebih awal. Trus, posisi tidur juga
menentukan kualitas tidur kita. Posisi
menetukan prestasi. Tidur sesuai cara Rasul adalah yang paling baik, jangan
ada organ tubuh yang tertindih bagian yang lain saat tidur, untuk itu, Rasul
tidur dalam keadaan terlentang. Bosan tidur terlentang? Rasul juga sering tidur
miring, yaitu miring ke kanan, mengapa? Coba raba jantung kita, letaknya di
mana? Yap, sebelah kiri. Maka, tidur miring ke kanan sangatlah melindungi
jantung, karena jantung tidak tertindih oleh bagian tubuh lain. Cerdas khan
Rasul...
- Begitu bangun,
langsung wudhu dan shalat
Dalam sebuah
hadits dikatakan bahwa orang tidur itu terikat oleh tiga ikatan. Ikatan pertama
lepas saat ia terbangun dari tidurnya, ikatan kedua lepas jika ia berwudhu
setelah itu, dan ikatan ketiga lepas saat ia shalat setelah itu. Hmm.. Jelas
banget ya. Jadi, kalo udah melek, jangan liat-liat bantal dan kasur lagi,
langsung bangkit dan berwudhu, kemudian shalat sunnah, atau langsung tahajjud
juga boleh.
- Mulai dari yang
ringan
Jangan paksakan
diri kita. Jika menjadi pemula, memang sangat berat godaannya, maka mulai
tahajjud dari yang ringan aja dahulu, cukup dua rakaat dengan bacaan surat
pendek dalam juz ‘amma, dengan witir satu atau tiga rakaat.
- Buat suasana
romantis...
Waktu untuk berdua
dan curhat pada Allah jangan sampai tidak maksimal, buat suasana romatis saat
melakukan tahajjud, matikan lampu yang terang, nyalakan lampu redup, kalau
perlu, matikan hape, biar ga ada sms atau telepon yang berdering saat kita
shalat. Fokuskan perhatian tahajjud, berusahalah semaksimal mungkin untuk
khusyuk. Cepat2 tepis pikiran-pikiran yang masuk yang dapat mengganggu saat
spesial itu. Begitu juga saat kita curhat dan berdoa.
- Habis itu,
jangan tidur ya
Ini nih, yang
biasanya kita lakukan setelah tahajjud, tidur! Ya kalo tahajjudnya jam setengah
2 terus tidur dan bangun lagi jam 4 untuk sholat subuh sih sah-sah aja, tapi
kalo selesai tahajjud jam setengah 4, trus tidur, kemungkinan besar subuh kita
akan telat. Sayang banget khan, kita tahajjud, tapi subuh telat, udah dapet
pahala, trus dapet dosa, hehe..
Makanya, habis
tahajjud, mari gunakan dengan kegiatan yang bermanfaat sambil nunggu adzan
subuh. Bisa dengan tilawah, atau baca-baca buku kuliah, mengulang materi
kuliah, buka-buka facebook (tapi jangan main game), yang terakhir tidak
disarankan, hehe..
- Konsistensi
Hmm.. transformasi
dari pemula menjadi master memang membutuhkan effort yang tidak kecil, lawannya
tidur pula. Tapi setelah menjadi master, untuk mempertahankan menjadi master,
juga sama, effortnya besar, bahkan boleh jadi lebih besar. Yap, perjuangan itu
ada tiga, pertama saat memulai, kedua saat mencapai, ketiga saat menjaga.
Berat? Memang. Tapi itulah harga mahal yang harus dibayar agar Allah meridhai
kita dengan surga-Nya. Banyak koq orang-orang yang sudah konsisten dalam
tahajjud. So, ini membuktikan bahwa hal ini tidaklah sesulit yang dibayangkan.
Allah sangat
menyukai ibadah yang konsisten, meskipun kecil. Jadi, sangat baik apabila kita
konsisten bertahajjud. Ya kalo ga bisa tiap malem, seminggu tiga kali aja, yang
penting konsisten.
- Tularkan
This is the
finishing touch. Jangan kemaruk, mari tularkan keshalihan diri menjadi
keshalihan sosial, mari tularkan kebaikan yang ada di diri kita menjadi
kebaikan lingkungan. Ingat, cukup yang ada pada diri kita, jangan yang ga ada
ditular-tularkan, he.. Yap, klo kita udah berhasil konsisten, atau tidak
konsisten sekalipun, asal jalan (apa bedanya?), mari tularkan kepada lingkungan
kita. Minimal keluarga kita.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr, 103: 1-3)
Jadi, hakikatnya,
keshalihan bukan hanya milik sendiri. Untuk beruntung, ga cukup cuma beriman
dan beramal shalih, tapi perlu saling tular-menular kebenaran dan tular-menular
kesabaran (sabar berarti juga sabar dalam menjaga kekonsistenan beriman,
beramal shalih, dan menasihati dalam kebenaran).
Yap, terima kasih sudah mau
membaca panjang-panjang. Tapi, intinya mah, hayu kita terapkan,
implementasikan, khan udah tau tips-tips dan langkah-langkahnya. So, met
mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar