Ramadhani Pratama Guna – 13407126
Masyarakat Madani
Gagasan akan sebuah tatanan masyarakat madani muncul dari
sebuah tatanan masyarakat yang kondusif pada sebuah kota
yang bernama Madinah. Saat itu Muhammad SAW, seorang Rasul membangun
tatanan kehidupan tersebut dengan tiga langkah strategis,
yang pertama yaitu membangun pondasi kuat keimanan, yang dicirikan dengan pembangunan masjid sebagai pusat peradaban
Islami. Yang kedua,
dengan mewujudkan aspek behavioral dengan mempersaudarakan kaum Anshar dengan kaum
Muhajirin. Yang ketiga
dengan mewujudkan aspek aturan/tatanan
baku salah
satunya dengan perjanjian-perjanjian dengan kaum non-muslim daerah tersebut.
Dari tiga strategi yang dilakukan Muhammad SAW
pada waktu itu untuk membentuk
masyarakat kondusif dan tatanan yang baik, maka kita
dapat menurunkan ciri masyarakat madani:
1.
Ber-Tuhan dan mempunyai
pondasi keimanan yang kuat (religius).
2.
Good behavior (professional dan intelek) pada tataran
individu, yang meliputi keseimbangan antara hak dan kewajiban
sosial, berakhlak mulia, majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperadaban tinggi.
3.
Tatanan masyarakat humanis, yang meliputi damai, tolong menolong,
dan toleran.
Tridharma Perguruan
Tinggi
Ketika pertama
kali diadakannya orientasi kemahasiswaan terpusat pada awal masuk
kampus, tiap mahasiswa diberi pemahaman mengenai Tridharma Perguruan Tinggi, sebuah cita-cita besar perguruan tinggi tanah air untuk mewujudkan visi terbentuknya masyarakat madani yang telah dijelaskan di atas.
Perwujudan
itu diringkas dalam tiga tugas
besar perguruan tinggi, yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Tiga tugas
besar tersebut kemudian mengejawantah kepada karakter mahasiswa sebagai subjek sekaligus objek peradaban yang nantinya akan
menjadi lokomotif-lokomotif
dinamisasi masyarakat, menuju cita-cita besar, yaitu masyarakat
madani. Dalam hal inilah, kita
mengenal tiga peran mahasiswa:
1.
Agent of Change, yaitu
agen-agen perubahan. Di sini mahasiswa befungsi sebagai subjek. Seorang agen-agen yang akan
melaksanakan misi-misi yang
telah ditelurkan untuk mewujudkan cita-cita besar peradaban.
2.
Guardian of Value, yaitu
penjaga nilai. Nilai-nilai yang dibawanya sebagai seorang agent of change berupa
misi-misi peradaban kemudian haruslah dijaga agar tetap melekat pada diri
dan lingkungannya. Nilai-nilai ini merupakan sebuah kearifan yang menunjukkan ciri integritas seorang manusia peradaban.
3.
Iron Stock, untuk
menjaga agar tatanan masyarakat yang telah terbentuk tidak luntur, lantas dibutuhkan regenerasi dan estafet misi.
Untuk itulah, salah satu pentingnya
kaderisasi.
Insan Akademis
Muhammad Hatta, adalah seseorang yang pertama kali menyebut istilah ini. Karakter para
pelajar intelek dan cendikiawan seharusnya sesuai dengan karakter seorang Insan Akademis
dalam mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi untuk pada
akhirnya membangun cita-cita besar berupa masyarakat madani. Oleh karena itulah, dirumuskanlah karakter seorang Insan Akademis,
yaitu:
1.
Peran untuk selalu
mengembangkan diri sehingga menjadi generasi yang tanggap dan mampu menghadapi
tantangan masa depan.
2.
Peran yang akan muncul dengan sendirinya apabila mengikuti watak ilmu
itu sendiri. Watak ilmu adalah selalu mencari dan membela kebenaran ilmiah.
Rancangan Umum Kaderisasi KM ITB
Rancangan
umum kaderisasi KM ITB yang
dibuat oleh Kongres KM ITB sebenarnya tidak berbeda jauh
dengan karakter-karakter
ideal yang ada pada seorang mahasiswa yang diturunkan dari Konsepsi KM ITB dan cita-cita pendidikan yang di dalamnya termaktub
tiga elemen besar yaitu Masyarakat
Madani, Tridharma Perguruan Tinggi, dan Insan Akademis.
Untuk itulah, kedudukan RUK di sini adalah
sebagai tambahan untuk melengkapi profil umum yang telah ada.
Soft
Skill Keorganisasian
Ada watak, sikap, dan
keahlian yang harus dipunya untuk menunjang
keberlangsungan sebuah organisasi, yang kemudian kita sebut dengan
Soft Skill, dari
beberapa literatur, maka dapat diturunkan
beberapa soft
skill dasar, yaitu:
1.
Communication Skill, baik verbal maupun
non-verbal.
2.
Organizational Skill, berupa manajemen waktu, manajemen motivasi, dan manajemen
kesehatan.
3.
Leadership, yaitu kepemimpinan efektif.
4.
Logic, yaitu kemampuan menyelesaikan masalah dan berpikir kreatif.
5.
Effort, berupa ketahanan kerja, asertif, dan kemauan belajar.
6.
Group Skill, meliputi kerja sama
tim dan kemampuan
interpersonal.
7.
Ethics, etika kerja.
Output Sumber Daya Manusia Kabinet
KM ITB 2009-2010
Dari beberapa pengantar dan landasan
objektif yang telah dijelaskan di atas,
maka diturunkanlah profil umum sumber
daya manusia Kabinet KM ITB 2009-2010 beserta
parameter dan metodenya.
No |
Output |
Parameter |
Metode |
1 |
Religius |
·
Ber-Tuhan dan beragama ·
Menjunjung tinggi dan mengaplikasi
nilai-nilai agama dalam kehidupan ·
Mewujudkan keshalihan individu dan keshalihan sosial ·
Konsistensi kereligiusan |
·
Merenung tentang makna hidup ·
Mentoring |
2 |
Internalisasi visi-misi |
·
Cinta Indonesia ·
Peduli permasalahan bangsa ·
Mempunyai mimpi tentang Indonesia ideal ·
Mempunyai cita-cita besar membangun bangsa |
·
Membaca Platform Kabinet KM ITB 2009-2010 ·
Mewujudkan budaya baca dan
berwawasan tanah air |
3 |
Continuous Improvement |
·
Menerima pendapat konstruktif orang lain mengenai diri dan kinerja
diri ·
Memberi masukan konstruktif mengenai orang lain dan kinerja orang
lain ·
Menumbuhkan budaya menasihati |
·
Microteaching ·
Aku Ideal, dia Ideal, aku begini, dan dia
begitu ·
Analisis SWOT diri |
4 |
Integritas |
·
Katakan yang benar walau pahit ·
Refleksi diri sebelum menasihati ·
Menumbuhkan budaya tauladan |
·
Pendekatan agama: Ash-Shaff ayat 2 dan 3, Hadist ·
Materi ·
Reward and
Punishment |
5 |
Militansi |
·
Effort kerja
yang tinggi ·
Aktif dalam bekerja ·
Ketahanan kerja yang tinggi ·
Manajemen motivasi |
·
Materi ·
Reward and
Punishment ·
Raport SDMK |
6 |
Professional |
·
Berusaha mempunyai skill sesuai bidang kementrian ·
Mampu manajemen waktu ·
Mampu manajemen kesehatan |
·
Materi dan training ·
Manajemen waktu à
Membaca buku “Manajemen Waktu”: Anis Matta ·
Manajemen kesehatan à olahraga pekanan dan baca
buku “8 Mata Air Kecemerlangan”:
Anis Matta |
7 |
Intelek, Kritis Solutif, Kreatif |
·
Menemukan masalah-masalah di lingkungan sekitar ·
Merancang solusi permasalahan ·
Menyampaikan gagasan ·
Berpikir mendalam ·
Asertif |
·
Studi kasus ·
Games ·
Materi ·
Simulasi rapat |
8 |
Humanis |
·
Menjaga perdamaian berbasis kekeluargaan ·
Mempunyai rasa peduli dan tolong-menolong ·
Mengenal, memahami, dan mendahulukan rekan kerja ·
Toleran dan menghindari perdebatan panjang |
·
Materi ·
Membaca buku yang relevan |
2 komentar:
salam kenal :D
nice blog
assalamu'alaykum wr wb
ntm ikut psdk ya?
ini dibuat dalam rangka apa?
sasarannya siapa?
bls kbut!
Posting Komentar