Minggu, 02 Januari 2011

Link and Match Gerakan Mahasiswa Terhadap Konsepsi Indonesia Ideal

Link and Match Gerakan Mahasiswa Dan Konsepsi Indonesia Ideal

Konsepsi Indonesia Ideal

Islam sebagai sebuah agama yang syumul melingkupi segala aspek kehidupan di dunia ini. Konsepsi Islam tidak hanya dibangun dengan konstruksi spiritual dan moralnya saja, tetapi juga dibangun dari basis ideologi dan pemikiran yang tujuannya untuk mengelola kehidupan di dunia ini. Istilah populernya adalah Islam bukan hanya sekedar agama individu, tetapi juga agama masyarakat.

Tujuan besar dari adanya Islam di muka bumi ini adalah kesejahteraan kehidupan dunia dengan menjadikannya guru peradaban dunia. Kata-kata kesejahteraan dipakai untuk menggambarkan sebuah tatanan ideal yang tidak hanya baik dari sisi material saja, namun juga dari sisi moral-spiritual. Karena itulah, Islam dengan segenap tata nilainya juga menyediakan konsepsi mengenai bagaimana sebuah negara ideal dibangun, termasuk Indonesia. Ada lima aspek yang menjadi sorotan Islam untuk membangun sebuah negara yang ideal. Lima aspek tersebut adalah quwwatul iman, ilm, ukhuwah, maal, dan askar.

Quwwatul Iman

Quwwatul iman bermakna kekokohan keimanan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan kekokohan keimanan adalah kekuatan basis ideologi sebuah negara. Ideologi yang dipakai sebuah negara haruslah kuat hujjah-hujjahnya, dan juga besar bukti-buktinya. Basis ideologi inilah yang menjadi nilai-nilai utama dari setiap aturan-aturan yang diterapkan dalam pengelolaan negara. Mulai dari undang-undang dasarnya, peraturan pemerintahnya, hingga kebijakan program dan aksinya. Ini yang sering kita sebut dengan tata negara yang sehat. Tata negara ini tidak hanya dinilai dari kesederhanaan birokrasi, kemudahan administrasi, transparansi, akuntabilitas, dan lainnya. Tata negara yang sehat berkaitan juga dengan konsistensi ideologis dari tiap aturan yang ada.

Tata negara yang baik saja juga belum cukup. Sistem yang baik tidak akan berjalan efektif ketika yang mengoperasikan sistemnya tidak baik. Untuk itu dibutuhkan aparat-aparat pemerintahan yang bermoral dan berkompeten di bidangnya. Aparat pemerintahan ini juga harus dipilih melalui mekanisme yang objektif.

Quwwatul ‘Ilm

Konsepsi kedua adalah quwwatul ‘ilm. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kekokohan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan peradaban salah satunya ditopang oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Kita dapat mengambil contoh penguasaan ilmu pengetahuan oleh Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa, penguasaan teknologi oleh Jepang, China, dan India telah membawa negara tersebut menjadi guru-guru bagi peradaban dunia.

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik adalah yang tepat dan berguna. Tepat dalam artian baik dalam mutu dan biayanya sehingga masyarakat bisa mendapatkannya dengan mudah. Berguna berarti menjawab secara langsung kebutuhan bangsa. Untuk itulah kegemaran masyarakat akan IPTEK harus ditingkatkan, karena kebodohan adalah hal yang diperangi Islam.

Quwwatul Ukhuwah

Makna luas dari quwwatul ukhuwah adalah kekokohan sosial budaya. Konsepsi ideal sosial budaya meliputi enam aspek. Pertama, sistem pendidikan nasional yang bermutu dan menumbuhkan SDM yang berkualitas. Kedua, terwujudnya manusia Indonesia yang berkarakter, bermartabat, dan berkemampuan tinggi untuk menyelesaikan permasalahan bangsa. Ketiga, terwujudnya masyarakat yang sehat paripurna (jasmani, rohani, sosial) dengan pelayanan kesehatan berkualitas. Keempat, pengembangan seni dan budaya bersifat etis dan relijius dalam membentuk karakter bangsa yang kokoh, tangguh, mandiri, dan berdaya inovasi tinggi. Kelima, pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta membantu proses pembangunan bangsa yang kontinu.

Quwwatul Maal

Negara yang baik juga harus ditopang oleh kekokohan perekonomiannya. Perekonomian yang baik adalah perekonomian yang dapat mengentaskan kemiskinan, meminimalisasi pengangguran, dan meminimalkan kesenjangan sosial.

Islam juga mengajarkan untuk menghindari adanya riba, spekulasi, dan perjudian karena ketidakpastian dalam menjalankan perekonomian. Untuk itu, basis perekonomian yang diajarkan Islam adalah yang berbasis sektor riil. Dengan sektor riil, semua masyarakat bisa berperan aktif dan kekuatan ekonomi bisa ditingkatkan. Sektor yang penuh spekulasi rentan terhadap krisis dan guncangan. Selain itu, Islam juga mengajarkan agar kita efisien dalam mengelola sumber daya alam, agar pembangunan perekonomian bisa berjalan berkelanjutan. Pemerintah juga harus berperan aktif dalam menjalankan perekonomian.

Quwwatul Askar

Terakhir adalah quwwatul askar. Sebenarnya definisi askar adalah angkatan perang, namun dalam konteks sebuah negara besar seperti Indonesia, askar bisa digeneralisasi menjadi pertahanan dan keamanannya. Konsepsi ideal ini meliputi enam hal. Pertama, aparat pertahanan dan keamanan yang berfungsi secara efektif, imparsial, dan bertanggungjawab. Kedua, masyarakat yang mempunyai kesadaran keindonesiaan, dan tercerdaskan mengenai serangan penjajahan gaya baru dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Ketiga, pemerataan dan kesejahteraan bagi daerah-daerah untuk menghindari separatisme. Keempat, hukum yang berwibawa. Kelima, swasembada pangan. Keenam, penguasaan masyarakat atas energi dan sumber daya alam.

Di Bagian Mana Mahasiswa Bisa Mengambil Peran?

Sekarang tiba saatnya untuk bertanya tentang peran yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa. Sesuai dengan peran-peran umum mahasiswa yang sering menjadi bahan kajian yaitu role model, next actor, social control, dan director of change. Dua peran pertama dapat kita simplifikasi kepada peran nanti (future), yang dampaknya akan dirasakan di masa datang, dan pengembangan dirinya dilakukan selama mahasiswa. Sedangkan dua peran terakhir berkaitan dengan peran sekarang (present) yang dampaknya langsung dapat dirasakan.

Peran Pengembangan Diri

Peran yang dapat dilakukan mahasiswa dalam rangka mengembangkan dirinya pada dasarnya adalah pembentukan karakter. Pembiasaan perlu dilakukan selama beraktivitas sebagai mahasiswa sehingga selepas mahasiswa, karakter itu masih membekas sehingga berpengaruh kepada setiap aktivitasnya selama mengisi kehidupan bermasyarakat. Dalam mengokohkan politik negara, mahasiswa harus membiasakan sejak dini mengenai good governance yang meliputi transparansi, professionalitas, dan integritas. Juga harus dibiasakan agar setiap aktivitasnya didasari atas landasan ideologis yang kuat.

Dalam mengokohkan IPTEK suatu negara, peran pengembangan diri yang dilakukan mahasiswa adalah kajian dan riset. Kegemaran terhadap riset lama kelamaan akan menimbulkan budaya riset. Dalam mengokohkan sosial budaya, mahasiswa harus berusaha mengembangkan dirinya terkait dengan menjalani pendidikan. Usaha dalam menempuh gelar sarjana haruslah juga dilakukan dengan baik. Pendidikan yang dilakukan mahasiswa juga harus dilakukan secara mandiri, hal ini karena sistem pendidikan nasional juga belum ideal. Kebutuhan-kebutuhan mahasiswa dalam hal selain akal juga harus dikembangkan agar semua potensi ideal seorang manusia dapat dikembangkan. Selanjutnya, kita selama mahasiswa juga harus sering berinteraksi dengan masyarakat agar paham mengenai realitas sosial di sekitar kita. Dalam bidang seni dan budaya, kita juga harus berusaha meninggalkan budaya yang negatif, yang tidak sesuai dengan karakter bangsa kita. Kearifan-kearifan budaya sekarang mulai tenggelam dan tergantikan oleh budaya yang tidak etis.

Dalam bidang ekonomi, yang perlu dilakukan mahasiswa adalah mengembangkan diri agar menjadi pengusaha, sehingga kebutuhan akan berkembangnya sektor riil terpenuhi. Menjadi pengusaha selama mahasiswa bisa dikategorikan sebagai pengembangan diri, selain juga karya nyata. Kedepannya, diharapkan mahasiswa bisa menjadi pengusaha yang bergerak dalam sektor riil, bukan sektor moneter. Dalam bidang pertahanan keamanan, pengembangan diri yang bisa dilakukan mahasiswa adalah dengan terbiasa menegakkan aturan-aturan hukum yang berlaku demi kemaslahatan manusia. Dengan ini, nantinya di masa depan mahasiswa sadar hukum dan ikut serta dalam upaya mengakkan hukum.

Peran karya nyata

Peran yang kedua adalah peran karya nyata. Banyak karya-karya mahasiswa yang dapat ditorehkan dalam usaha menata kehidupan bangsa. Dalam bidang politik misalnya, adalah melakukan gerakan sosial politik terkait mengawal dan kritis terhadap kebijakan, aturan hukum dan perundangan yang tidak sesuai dengan ideologi Islam. tentunya dengan membahasakannya dengan bahasa umum. Tidak hanya itu, eskalasi juga bisa dilakukan mahasiswa hingga ke tataran pengubahan perundang-undangan tersebut hingga ke Mahkamah Konstitusi. Gerakan sosial politik ini mencakup tulisan, kajian, dan aksi. Aksi yang dilakukanpun tidak sekedar demonstrasi.

Dalam bidang IPTEK, yang bisa dilakukan mahasiswa adalah mengusahakan keprofesiannya agar dapat diaplikasikan di masyarakat. Misalnya dengan merancang suatu alat, instrument, aplikasi, ataupun sistem yang pada intinya memudahkan masyarakat. Sinergi keprofesian juga dirasa penting dalam memaksimalkan potensi yang ada pada mahasiswa. Mahasiswa juga tetap bisa melakukan gerakan sosial politik terkait kebijakan pemerintah dalam IPTEK, terutama anggaran yang hingga sekarang masih bermasalah. Selanjutnya dalam bidang sosial budaya, mahasiswa dapat berkarya nyata dalam melakukan pengajaran pada anak-anak terlantar, membinanya, dan menjadikannya berdaya guna hingga mandiri. Atau bisa juga dengan melakukan kritik terkait sistem pendidikan nasional ataupun pengelolaan budaya.

Dalam bidang ekonomi, peran karya nyata yang bisa dilakukan selain gerakan sosial politik adalah dengan mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar. Bisa dengan pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan potensi desa tersebut, atau langsung menjadi wirausaha yang mempekerjakan orang lain. Dalam bidang pertahanan keamanan, yang bisa dilakukan adalah gerakan sosial politik terkait kebijakan energi, pangan, dan hukum yang berlaku. Ataupun dengan pengembangan keprofesian untuk pangan dan sebagainya.

2 komentar:

dhani_peace mengatakan...

Ya Allah...
Berikanlah rahmat-Mu untuk saudaraku yang sakti ini.

Peran mahasiswa? tolong nasehati saya kk...

Ramadhani Pratama Guna mengatakan...

amiin..
nama gw bukan sakti bro.. :p

*awak tiada apa2 dibanding lw lahh..