Asik berfoto2 ria dan berkabut2 ria dan berdingin2 ria, kami ingin sekali
berfoto lengkap bersama (12 nya masuk frame), dan akhirnya, inilah hasilnya.
Setelah itu, dengan berat hatipun
kami balik ke pelataran parkir
karena hari telah menunjukkan pukul 14.30, kami harus segera pulang
dan harus melanjutkan ngamen untuk acara GARAGE SALE FOR
CHARITY TI 2007. Setelah berjalan
kembali 20 menit, akhirnya kami sampai
juga di pelataran
parkir. Sambil menunggu Reza dan kawan2 yang sedang belanja, kami sempatkan yang terakhir kalinya menoleh ke kawah
yang memang sudah tak terlihat lagi
akibat kabut. Suasana di bibir
kawah saat itu ramai sekali,
tidak seperti saat kami baru
sampai.
Tepat pada pukul 14.40 kami bertolak dari pelataran
parkir bibir kawah untuk selanjutnya
ke Lembang, mencari santapan khas daerah situ, SATE KELINCI, ahahahaha.. Setelah itu, kami turun
gunung dengan sangat kencangnya, maklum, tinggal tahan gigi motor atau netralkan, dan ia melaju
pada turunan yang mencapai kemiringan 45 derajat sambil nikung2. Sesekali jalanan berlubang, tapi tak apalah. Sekitar
10 menit turun, kami sampai juga
pada hutan pinus di jalan
raya Subang-Bandung dan benar2 ngebut di sini, karena
jalanan mulus dan didominasi turunan. Speedometerpun sempat mencapai angka 80 km/jam, cukup cepat untuk sebuah
motor 110 cc dengan 2 penumpang.
Ya, 20 menitan di jalan, akhirnya
kami sepakat untuk berhenti di sebuah warung
sate kelinci yang juga menjual sate ayam dan sate kambing, juga sate wika, hehehe… Lantas, karena memang laper
lagi, kami semuapun memesan sate kelinci kecuali nanda, yang mengaku ga tega, dan
akhirnya memesan sate ayam. Harga satu
porsi sate kelinci (10 tusuk) IDR 16000, cukup mahal untuk ukuran
sekali makan bagi mahasiswa, tapi kapan lagi
khan? Yah, sambil menunggu
sate dihidangkan, kami
berfoto2 lagi, ngabisin
sisa2 memori, dan juga melihat2 hasil foto2 selama di kawah,
dan tertawa cekikikan mengingat hal2 di kawah.
Akhirnya, yang ditunggu2pun datang, SATE KELINCI, hmm.. delicious..
sepintas rasa sate kelinci tidak jauh berbeda dengan sate ayam, akan tetapi,
daging kelinci terasa lebih lembut dan renyah, hehe... akhirnya kami makan
dengan lahapnya.. kenikmatan kebersamaan turut menambah kenikmatan rasa sate
kelinci yang kami makan, di penghujung makan, Reza, dengan gaya-nya yang khas
sekaligus memuakkan menirukan aksi Bondan Winarno bak dalam syuting Wisata
Kuliner. Beh, that’s the great moment, gimana enggak, sewarung itu jadi ramai
*walaupun hanya kita2* dengan cekikikan ngakaks semua dari kita melihat aksi
Reza si manusia ngaco... “Hmm... rasanya pas, maknyuss...” ujarnya menirukan
Bondan Winarno dengan ekspresi meyakinkan bak sudah berpengalaman dalam dunia
pangan. Momen ini direkam di dalam handycam aditya pandu, tapi belum d copy ke
semuanya, jadi, insya Allah nyusul..
Akhirnya, setelah makan, kami benar2 pulang ke peraduan di Bandung dengan
lelah dan ngantuk habis makan. Perjalanan pun alhamdulillah lancar2 saja, tapi
begitu dekat ke terminal ledeng, maka seperti biasa, hari sabtu lagi khan,
MACET... tapi alhamdulillah semua sampai dengan selamat di kost Nanda sekitar
pukul 16.10. Adjie pun pamit pulang karena ia sore itu juga akan kembali ke
bogor. Semua pun kembali ke kost masing2 untuk istirahat sejenak dan beberapa
mandi sore (termasuk saya), dan dilanjutkan ngamen bareng. Inilah sepenggal
kisah menarik dari perjalanan HIMACI ++ ke Tangkuban Perahu, kita2 sih berharap
next time, satu angkatan TI bisa bareng2 ke sana, amiin..
Wassalamu’alaykum..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar