Senin, 09 Juni 2008

Great journey to Tangkuban Perahu 3

Asik berfoto2 ria dan berkabut2 ria dan berdingin2 ria, kami ingin sekali berfoto lengkap bersama (12 nya masuk frame), dan akhirnya, inilah hasilnya.

Setelah itu, dengan berat hatipun kami balik ke pelataran parkir karena hari telah menunjukkan pukul 14.30, kami harus segera pulang dan harus melanjutkan ngamen untuk acara GARAGE SALE FOR CHARITY TI 2007. Setelah berjalan kembali 20 menit, akhirnya kami sampai juga di pelataran parkir. Sambil menunggu Reza dan kawan2 yang sedang belanja, kami sempatkan yang terakhir kalinya menoleh ke kawah yang memang sudah tak terlihat lagi akibat kabut. Suasana di bibir kawah saat itu ramai sekali, tidak seperti saat kami baru sampai.

Tepat pada pukul 14.40 kami bertolak dari pelataran parkir bibir kawah untuk selanjutnya ke Lembang, mencari santapan khas daerah situ, SATE KELINCI, ahahahaha.. Setelah itu, kami turun gunung dengan sangat kencangnya, maklum, tinggal tahan gigi motor atau netralkan, dan ia melaju pada turunan yang mencapai kemiringan 45 derajat sambil nikung2. Sesekali jalanan berlubang, tapi tak apalah. Sekitar 10 menit turun, kami sampai juga pada hutan pinus di jalan raya Subang-Bandung dan benar2 ngebut di sini, karena jalanan mulus dan didominasi turunan. Speedometerpun sempat mencapai angka 80 km/jam, cukup cepat untuk sebuah motor 110 cc dengan 2 penumpang.

Ya, 20 menitan di jalan, akhirnya kami sepakat untuk berhenti di sebuah warung sate kelinci yang juga menjual sate ayam dan sate kambing, juga sate wika, heheheLantas, karena memang laper lagi, kami semuapun memesan sate kelinci kecuali nanda, yang mengaku ga tega, dan akhirnya memesan sate ayam. Harga satu porsi sate kelinci (10 tusuk) IDR 16000, cukup mahal untuk ukuran sekali makan bagi mahasiswa, tapi kapan lagi khan? Yah, sambil menunggu sate dihidangkan, kami berfoto2 lagi, ngabisin sisa2 memori, dan juga melihat2 hasil foto2 selama di kawah, dan tertawa cekikikan mengingat hal2 di kawah.

Akhirnya, yang ditunggu2pun datang, SATE KELINCI, hmm.. delicious.. sepintas rasa sate kelinci tidak jauh berbeda dengan sate ayam, akan tetapi, daging kelinci terasa lebih lembut dan renyah, hehe... akhirnya kami makan dengan lahapnya.. kenikmatan kebersamaan turut menambah kenikmatan rasa sate kelinci yang kami makan, di penghujung makan, Reza, dengan gaya-nya yang khas sekaligus memuakkan menirukan aksi Bondan Winarno bak dalam syuting Wisata Kuliner. Beh, that’s the great moment, gimana enggak, sewarung itu jadi ramai *walaupun hanya kita2* dengan cekikikan ngakaks semua dari kita melihat aksi Reza si manusia ngaco... “Hmm... rasanya pas, maknyuss...” ujarnya menirukan Bondan Winarno dengan ekspresi meyakinkan bak sudah berpengalaman dalam dunia pangan. Momen ini direkam di dalam handycam aditya pandu, tapi belum d copy ke semuanya, jadi, insya Allah nyusul..

Akhirnya, setelah makan, kami benar2 pulang ke peraduan di Bandung dengan lelah dan ngantuk habis makan. Perjalanan pun alhamdulillah lancar2 saja, tapi begitu dekat ke terminal ledeng, maka seperti biasa, hari sabtu lagi khan, MACET... tapi alhamdulillah semua sampai dengan selamat di kost Nanda sekitar pukul 16.10. Adjie pun pamit pulang karena ia sore itu juga akan kembali ke bogor. Semua pun kembali ke kost masing2 untuk istirahat sejenak dan beberapa mandi sore (termasuk saya), dan dilanjutkan ngamen bareng. Inilah sepenggal kisah menarik dari perjalanan HIMACI ++ ke Tangkuban Perahu, kita2 sih berharap next time, satu angkatan TI bisa bareng2 ke sana, amiin..

Wassalamu’alaykum..

Tidak ada komentar: