Sabtu, 07 Juni 2008

Great journey to Tangkuban Perahu

Assalamu’alaykum..

Semua berawal dari dibatalkannya OS-jur pada hari ini. Hari yang begitu indah ini diawali dengan ide teman-teman yang memang sudah penat akan perkuliahan. Satwika, sebagai si pelopor ide ini. “Eh, gimana kalo ke Lembang aja??” tukasnya, serentak teman-teman yang lainpun ikut menyahut dengan penuh semangat. Ya, dari situlah, saat itulah kami cabut untuk sekedar ngumpul dulu di kost Nanda, mempersiapkan segala hal yang harus dipersiapkan. Saat itu sudah ada 11 orang dengan 7 motor yang ikut. Lantas, Pandu Kunto-pun ingin ikut, dan akhirnya kami sepakat untuk menunggu di depan SSC sumur bandung.

Setelah agak lama menunggu, Pandu datang juga, dan akhirnya ada 12 orang dan 8 motor yang ikut dalam jalan-jalan “dadakan” anak TI ini. Siapa aja yang ikut? Saya, Reza, Adjie, Pandu, Aditya Pandu, Satwika, Robby, Nanda, Rian, Haliman, Yudha, dan Yudi. Yah, si penunggang motor adalah Saya, Adjie, Pandu, Satwika, Robby, Haliman, Yudha, dan Yudi. Berangkat dari depan SSC kira2 pukul 09.50 pagi, dengan santai rombongan ini cabut ke Lembang. Di perjalanan, kami berhenti di 2 spot pom bensin untuk mengisi motor. Selama di perjalanan alhamdulillah tiada halangan rintangan yang datang menghadang, jieee..

Tetapi mungkin terkadang motor ini sudah ngos-ngosan karena boncengan dan banyak tanjakan, tapi alhamdulillah sampai juga di daerah hutan pinus jalan raya tangkuban perahu. Perasaan begitu lega terasa setelah kami sampai di pintu masuk tiket menuju tangkuban. 2 orang dan 1 motor dikenakan IDR 25000 sebagai biaya masuk, sempat ada sedikit trouble ketika motor Yudi berasap, tapi its okay, itu hanya sebentar. Dan perjalanan-pun kami lanjutkan mendaki sampai ke bibir kawah dengan motor. Ibarat Rossi yang mengemudikan motornya dengan piawai, begitu juga saya (narsis dikit ah..). Alhamdulillah, akhirnya sekitar pukul 10.40, rombongan parkir di bibir kawah. Setelah selesai ngatur2, akhirnya kami mulai jepret2 foto.. dan inilah hasil2nya..

Adzan musholla-pun memanggil dengan lantangnya pada tepat tengah hari, suara indah itu bergema hingga ke lereng2 bukit, ibarat suatu keheningan yang pecah, maka saat adzan zuhur itu suasana terasa tenang dan menenangkan. Akhirnya kami delay jepret2 foto dan menunaikan panggilan mulia dari Allah untuk sekedar bersua dengan-Nya. Suasana berwudhu juga menjadi salah satu event mengesankan dalam perjalanan ini, airnya duiiiingggiiiinnn sekali. Tapi disitulah letak kesegaran yang menyegarkan (apa sihh...?).

Tidak ada komentar: