Assalamu’alaykum..
Semua berawal dari dibatalkannya
OS-jur pada hari ini. Hari yang begitu indah ini diawali dengan ide
teman-teman yang memang sudah penat akan perkuliahan. Satwika, sebagai si
pelopor ide ini. “Eh, gimana kalo ke Lembang aja??” tukasnya, serentak
teman-teman yang lainpun ikut menyahut dengan penuh semangat. Ya, dari situlah,
saat itulah kami cabut untuk sekedar ngumpul dulu di kost Nanda, mempersiapkan
segala hal yang harus dipersiapkan. Saat itu sudah ada 11 orang dengan 7 motor
yang ikut. Lantas, Pandu Kunto-pun ingin ikut, dan akhirnya kami sepakat untuk
menunggu di depan SSC sumur bandung.
Setelah agak lama menunggu, Pandu datang juga, dan akhirnya ada 12 orang
dan 8 motor yang ikut dalam jalan-jalan “dadakan” anak TI ini. Siapa aja yang
ikut? Saya, Reza, Adjie, Pandu, Aditya Pandu, Satwika, Robby, Nanda, Rian,
Haliman, Yudha, dan Yudi. Yah, si penunggang motor adalah Saya, Adjie, Pandu,
Satwika, Robby, Haliman, Yudha, dan Yudi. Berangkat dari depan SSC kira2 pukul
09.50 pagi, dengan santai rombongan ini cabut ke Lembang. Di perjalanan, kami
berhenti di 2 spot pom bensin untuk mengisi motor. Selama di perjalanan
alhamdulillah tiada halangan rintangan yang datang menghadang, jieee..
Tetapi mungkin terkadang motor ini sudah ngos-ngosan karena boncengan dan
banyak tanjakan, tapi alhamdulillah sampai juga di daerah hutan pinus jalan
raya tangkuban perahu. Perasaan begitu lega terasa setelah kami sampai di pintu
masuk tiket menuju tangkuban. 2 orang dan 1 motor dikenakan IDR 25000 sebagai biaya
masuk, sempat ada sedikit trouble ketika motor Yudi berasap, tapi its okay, itu
hanya sebentar. Dan perjalanan-pun kami lanjutkan mendaki sampai ke bibir kawah
dengan motor. Ibarat Rossi yang mengemudikan motornya dengan piawai, begitu
juga saya (narsis dikit ah..). Alhamdulillah, akhirnya sekitar pukul 10.40,
rombongan parkir di bibir kawah. Setelah selesai ngatur2, akhirnya kami mulai
jepret2 foto.. dan inilah hasil2nya..
Adzan musholla-pun memanggil dengan lantangnya pada tepat tengah hari,
suara indah itu bergema hingga ke lereng2 bukit, ibarat suatu keheningan yang
pecah, maka saat adzan zuhur itu suasana terasa tenang dan menenangkan.
Akhirnya kami delay jepret2 foto dan menunaikan panggilan mulia dari Allah
untuk sekedar bersua dengan-Nya. Suasana berwudhu juga menjadi salah satu event
mengesankan dalam perjalanan ini, airnya duiiiingggiiiinnn sekali. Tapi
disitulah letak kesegaran yang menyegarkan (apa sihh...?).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar