Untuk
yang ketiga kalinya, pada kondisi yang sama persis,
saya pulang ke kost pada
jam-jam sepertiga malam terakhir. Melewati jalan-jalan malam
di
Kebetulan
pagi ini saya dari arah
daerah Tubagus, mau pulang ke
kost yang memang di daerah Cisitu.
Untuk melewatinya, saya harus melewati pasar Simpang Dago untuk menuju kost.
Awalnya ketika melewati daerah Tubagus dengan komplek2 perumahannya, saya berpikir mungkin saat itu masih
terlalu pagi untuk beraktivitas, maklum, jam segitu biasanya seorang muslim sedang menikmati
dua hal, yang pertama, menikmati “berkhalwat” dengan Allah, dan yang kedua, sedang menikmati istirahatnya saat lelah beraktivitas siang harinya.
Dua
hal itu yang menjadi hipotesis pikiran ini ketika
melihat situasi
Tapi
ternyata, hipotesisku salah! Ketika melewati pasar
Simpang Dago, bukan kesunyian yang kutemukan, malah keramaian, ya, keramaian.
Tidak
sedikit ku melihat di antara
mereka ada ibu-ibu rumah tangga,
juga seorang bapak yang mencari nafkahnya. Mereka sangat
gigih bekerja, untuk meraih kesejahteraan
hidup, sesuap nasi bahkan. Hal ini menjadi
ibrah penting khususnya bagi diri saya sendiri.
Saya seperti mendapat sentilan dari Allah terhadap kinerja saya sebagai akademisi
di
Semoga
saja, dengan melihat kejadian tersebut, motivasi saya meningkat.
Karena terus terang saya
merasa malu. Pertama, saya lebih
muda dari mereka, dan yang kedua, mungkin saja saya mempunyai
titipan harta yang lebih besar dari
mereka, akan
tetapi, semangat saya untuk bekerja
tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dari mereka. Astaghfirullah…
So, mulai sekarang, marilah kita meningkatkan
motivasi dan etos kerja kita,
karena motivasi dan semangat akan membuat persiapan yang baik. Dan jika persiapan baik, maka insya
Allah prosesnya baik, dan proses yang baik akan
berbuah hasil yang baik. Insya Allah. Wallahu a’lam.
Dari Abu Hurairah radhiallahu
'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda : “Barang siapa
yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan
darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah
urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat.
Barang siapa yang menutup aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya
di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya
itu suka menolong saudaranya. Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari
ilmu, pasti Allah memudahkan baginya jalan ke surga. Apabila berkumpul suatu
kaum di salah satu masjid untuk membaca Al Qur’an secara bergantian dan
mempelajarinya, niscaya mereka akan diliputi sakinah (ketenangan), diliputi
rahmat, dan dinaungi malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan
makhluk-makhluk lain di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalannya, maka tidak
akan dipercepat kenaikan derajatnya”. (Lafazh riwayat Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar