Senin, 08 Desember 2008

Islam dan Teknik Industri [3. HABIS]

Tujuan

 

Sudah sedikit disinggung di atas bahwa ilmu TI adalah hasil daya cipta manusia, dan kita harus mengakui bahwa “pencipta” TI adalah orang barat yang notabene dikuasai oleh pemikiran Yahudi dan Nasrani, yang memang tidak sejalan dengan nilai Islam. Oleh karena itulah, TI dikenal sebagai ilmu pengadopsian pemikiran Kapitalisme. Yang dikenal dengan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dengan pengorabanan sedikit-dikitnya.

 

Adam Smith, sebagai pencetus teori Kapitalisme ini, dalam ilmu TI dianggap sebagai Founding Father of Industrial Engineering. Hal ini semakin memperkuat fakta bahwa ilmu TI menggunakan prinsip barat yang kita akui sedang merajai dunia ini (Kapitalisme).

 

Tujuan dari ilmu TI ditinjau dari segi kebahasaan yaitu maksimalisasi hasil, hasil ini berarti hasil dari sebuah sistem kerja. Bisa berupa produktivitas kerja, bisa dengan kapasitas produksi meningkat, bisa dengan waktu yang dipangkas, dan sebagainya hingga tercapai keuntungan materi sebanyak-banyaknya. Sementara jika dilihat dari segi teknisnya, maksimalisasi hasil ini dapat berarti dua hal, yang pertama adalah penghematan, dalam artian mengurangi dan atau menghilangkan pemborosan, dan yang kedua ialah peningkatan produktivitas, dimana produktivitas ini dikaitkan erat dengan efisiensi, yaitu total elemen output dibagi elemen input dalam suatu sistem kerja.

 

Maksimalisasi hasil yang merupakan tujuan TI, dengan mengurangi/menghilangkan pemborosan yang terjadi dalam sistem kerja sangatlah sesuai dengan Islam:

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. al-Israa’, 17:27).

 

Pengurangan pemborosan ini dapat dilakukan dengan bermacam-macam langkah strategis, seperti keteraturan tata letak, ergonomi dalam pencegahan kecelakaan, dsb. Dimana semua langkah ini sesuai dengan ajaran Islam, pengendalian mutu, kerapian dan ketelitian keuangan, dsb. Pada hakikatnya, pengurangan pemborosan ini sangat sering dilakukan oleh seorang insinyur TI untuk melakukan maksimalisasi hasil/output.

 

Hal yang bertentangan dengan Islam adalah saat ilmu TI dipakai untuk memaksimalisasi hasil melalui peningkatkan produktivitas kerja dengan cara orientasi keuntungan, semisal adanya bunga bank pada salah satu mata kuliah TI, yaitu Ekonomi Teknik. Juga dipelajari bagaimana saham bergerak/fluktuatif di mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi. Lain lagi, yaitu mempelajari Perencanaan dan Pengendalian Produksi, dimana TI belajar meramalkan demand (permintaan), dan memproduksi banyak saat sedang musim, sehingga tercapai keuntungan yang maksimal.

 

Ideologi Kapitalis yang menjadi basic TI adalah “kesalahan” dari ilmu TI. Seandainya saja ideologi Islam dengan “saling berbagi” diterapkan dalam ilmu TI, tentunya TI akan sesuai dengan Islam. Jikalau itu yang terjadi, maka manusia tidak hanya dijadikan objek untuk meraih keuntungan, tetapi manusia itu juga disejahterakan dengan adanya “saling berbagi” ini. Juga dengan eksploitasi material di alam untuk keuntungan semata industri, dimana alam hanya dijadikan objek resources, sementara mungkin usaha memperbaikinya masih minim.

 

 

Kesimpulan

 

Itulah gambaran singkat mengenai disiplin ilmu TI yang banyak diaplikasikan di perindustrian dewasa ini. Sebagai ilmu yang merupakan hasil daya cipta manusia, apalagi manusia itu berasal dari barat, tentunya ada prinsip-prinsip ilmu TI yang sesuai dengan ajaran Islam, akan tetapi ada pula yang bertentangan dengan ajaran Islam. Disinilah tugas Islam sebagai solusi, seharusnya kita, umat Islam bisa “merombak” sebagian ilmu TI yang tidak sesuai dengan Islam agar menjadi sejalan dengan Islam. Akan tetapi, implementasi dari hal ini kemungkinan tidak bisa terlaksana dalam waktu dekat, mengingat masih kentalnya hegemoni barat dalam “pengaturan” sistem dunia saat ini.

 

Jadi, yang bisa kita lakukan adalah mempelajari ilmu TI dengan sebaik-baiknya, karena TI adalah salah satu disiplin ilmu, kemudian mengamalkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan Islam, dan berusahalah meninggalkan prinsip-prinsip yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dan janganlah lupa berdo’a kepada Allah agar dilindungi dari kesalahan pemahaman dan kekhilafan pelaksanaan.

 

 

Referensi

-          Alquranul karim, sebuah petunjuk, sebuah cahaya, sebuah penawar, dan berita gembira.

-          Rasmul Bayan. Materi Madah Tarbiyah.

-          Modul Ringkas Irwan Prayitno.

-          Introduction to Industrial and System Engineering. Wayne C. Turner.

-          Teknik Perancangan Sistem Kerja. Iftikar Z. Sutalaksana.

Tidak ada komentar: