Senin, 08 Desember 2008

Islam dan Teknik Industri [1]

ISLAM DAN TEKNIK INDUSTRI

Oleh: Ramadhani Pratama Guna (13407126)

 

 

Pendahuluan

 

Sejarah Teknik Industri tidak dapat dilepaskan kaitannya dari revolusi industri di Inggris yang terjadi pada akhir abad ke-18, khususnya periode tahun 1769-1800. Pada saat itu, James Watt menemukan sebuah mesin uap yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat fundamental dalam bidang produksi yaitu dari sistem produksi yang bersifat industri rumah tangga (home industry) menjadi sistem industri fabrikasi (factory system). Akibat perubahan ini, terjadilah substitusi tenaga manusia oleh mesin yang secara cepat meningkatkan kapasitas pabrik. Meningkatnya kapasitas pabrik  mengakibatkan perluasan pasar untuk menjual hasil produksi seiring dengan perluasan daerah jajahan, pertumbuhan yang pesat di sektor industri, dan terjadinya akumulasi sumber daya.

 

Di lain pihak perubahan ini juga menimbulkan permasalahan baru dalam pengelolaan organisasi sistem produksi, diantaranya adalah:

1.       Akibat pertumbuhan yang pesat, para pemilik perusahaan umumnya tidak mampu lagi mengarahkan serta mengendalikan aktivitas seluruh perusahaan yang beraneka ragam secara baik. Hal ini karena mengalami kekurangan tenaga professional baik pada tingkat manajerial yang tidak hanya menguasai aspek teknikal tetapi juga menguasai persoalan manajerial maupun tenaga kerja terampil pada tingkatan operasional.

2.       Rendahnya produktivitas tenaga kerja pada umumnya yang berakibat rendahnya produktivitas dan efisiensi sistem produksinya.

 

Di Indonesia, Teknik Industri adalah salah satu disiplin ilmu teknik (engineering atau rekayasa) yang diimpor dari Amerika Serikat pada 1969 oleh dosen Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Matthias Aroeff. Maka sejak 1970 berdirilah Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung yang tumbuh pesat dan melahirkan jurusan yang sama pada berbagai perguruan tinggi Indonesia baik yang negeri maupun swasta.

 

Sepanjang sejarahnya yang cukup matang yakni 36 tahun di Indonesia, Teknik Industri sebagai sebuah disiplin ilmu belum pernah dikaji secara formal sesuai tidaknya dengan Islam.

 

Mengingat Islam yang hidup dalam kesadaran setiap muslim mencakup/meliputi segala aspek kehidupan tanpa kecuali sedikitpun, maka mencoba mengkaji hubungannya dengan Teknik Industri tidak bisa dihindarkan. Karena kehidupan ber-teknik industri seorang muslim adalah salah satu aspek hidupnya yang tidak mungkin dipisahkan dari keseluruhan dirinya.

 

 

Pengertian Teknik Industri

 

Menurut The American Institute of Industrial Engineers (AIIE), definisi Teknik Industri yang paling awal dikeluarkan pada tahun 1948 adalah sebagai berikut :

“Industrial Engineering is concerned with the design, improvement, and installation of integrated systems of men, materials, and machines. It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and social sciences together with the principles and methods of engineering analysis and design to specify, predict, and evaluate the results to be obtained from such system.”

 

Sesuai dengan perkembangannya, AIIE berubah nama menjadi The Institue of Industrial Engineers (IIE) dan definisi teknik Industri juga mengalami perubahan pada tahun 1984 menjadi sebagai berikut:

Industrial Engineering is concerned with the design, improvement, and installation of integrated systems of people, material, information, equipment, and energy, it draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and social sciences together with the principle and methods of engineering analysis and design to specify, predict, and evaluate the result to be obtained from such system.”

 

Dari definisi tersebut tersurat bahwa Teknik Industri memiliki objek kajian yang tetap, yaitu system integral walaupun komponennya mengalami perubahan mengikuti perkembangan lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa objek dan ruang lingkup Teknik Industri bersifat dinamis, yang mengakibatkan pula perlunya untuk selalu memutakhirkan bidang keilmuan pendukungnya sesuai dengan perubahan lingkungan tersebut, walaupun dilihat dari prinsip dasar keilmuannya masih tidak mengalami perubahan.

 

 

Tidak ada komentar: