Panas,
itulah satu kata yang tercermin dari kondisi lingkungan
kita saat ini. Panas disini
maksudnya adalah panas suasana kehidupan.
Penyebabnya adalah politik.
Tahun 2009 adalah tahun yang penuh akan agenda perpolitikan,
sebuah agenda besar untuk menentukan langkah yang besar. Sebuah
agenda besar untuk saling berusaha mencapai tujuan dengan cara dan pemikiran
yang berbeda-beda.
Tidak salah kita menyebut
saat-saat ini adalah saat panas, karena dari lingkup yang cukup kecilpun, di program
studi kita, Teknik Industri, sedang diselimuti dengan agenda politik, yaitu
rangkaian agenda pemilihan ketua Keluarga Mahasiswa Teknik Industri periode
kurang lebih satu tahun kedepan. Tidak jauh dari TI, kita juga menemukan hal
serupa, tidak kurang dari beberapa jurusan sekitar TI juga sedang diliputi
agenda perpolitikan, sebutlah HIMATIKA.
Dalam tingkat kampuspun,
genderang politik itu sudah hampir ditabuh, dengan dimulainya masa kampanye
Calon Presiden KM ITB tanggal 23 Februari 2009, Senin ini. Tak kurang dari enam
pasangan calon mengambil formulir waktu itu. Entah berapa yang akan lolos
verifikasi, yang jelas, yang akan maju ke tahap berikutnya adalah orang-orang
yang berkapasitas untuk memimpin pergerakan kemahasiswaan di kampus fenomenal
ini.
Sedikit keluar kemahasiswaan,
pihak atas rektorat ITB-pun sudah hampir habis masa jabatannya, walaupun memang
belum terlalu memanas, akan tetapi sudah santer terdengar beberapa nama yang
akan menduduki tampuk tertinggi kampus ini.
Yang lebih besar lagi, agenda
politik yang sedang meliputi bangsa ini, yang sudah jauh-jauh hari ditabuh
dengan keluarnya beberapa orang yang berencana menduduki kursi kepemimpinan di
layar televisi.
Politik dalam Islam dikenal
dengan nama siyasah, yang berarti
secara harfiah adalah tawar menawar, pastinya dalam hal ini, tawar menawar yang
terjadi adalah tentang kebijakan dan kesepakatan. Jadi, pada dasarnya, yang
bertarung dalam agenda perpolitikan adalah bukan orang-orang dan
kelompok-kelompok semata, tetapi yang bertarung adalah kebijakan. Kebijakan
tentang suatu hal yang dilandasi oleh pemikiran seseorang atau segolongan
orang. Dan politik biasanya merupakan alat untuk mencapai kekuasaan, dan
kekuasaan adalah kendaraan untuk menetukan kebijakan dan mengimplementasikan
pemikiran, entah pemikiran itu baik ataupun buruk.
Jadi, jangan dahulu berpikir
bahwa politik itu busuk. Memang, yang terlihat dari sebuah politik adalah
perebutan kekuasaan, akan tetapi, jikalau pemikiran yang dibawa segolongan
memang baik dan bermanfaat bagi umat, mengapa masih saja dianggap buruk.
Intinya, politik dan kekuasaan bukan tujuan, tetapi hanya alat atau kendaraan
semata, untuk mencapai cita-cita yang lebih besar, yaitu cita-cita peradaban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar