PROFIL

  

Sekilas Keluarga

Ramadhani Pratama Guna, begitulah kedua orangtua saya menamakan saya ketika dilahirkan pada 14 April 1990 silam. Ramadhani artinya lahir pada bulan Ramadhan, tepatnya 8 Ramadhan. Pratama berarti anak pertama, dan Guna adalah singkatan nama kedua orang tua: Teguh Sukaryanto dan Anna Maria. Namun bisa juga merupakan harapan agar anaknya kelak menjadi orang yang berguna bagi agama, masyarakat, dan bangsa, begitu imbuh ibu saya.

Ayah saya seorang pegawai di suatu perusahaan swasta, dan Ibu adalah seorang guru SMP negeri di Bekasi. Keduanya mengenyam pendidikan formal terakhir di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung (Unila).

Sejak lahir hingga kelas 5 SD, saya hidup di Bandar Lampung. SD Negeri 3 Rawa Laut adalah SD pertama saya. Keluarga besar saya berada di Bandar Lampung. Walaupun ayah merupakan keturunan Jawa, namun beliau juga besar di Bandar Lampung. Sedangkan ibu merupakan keturunan Lampung asli. Sehingga ada perpaduan karakter yang unik di keluarga. Pada satu sisi karakter orang Jawa yang terkenal tidak to the point, ramah, sederhana, dan lemah lembut ada pada diri saya; namun di sisi yang lain karakter orang Lampung yang terkenal blak-blakan, agak keras, tegas, dan (kadang) bermewahan juga kadang ada pada diri saya. 

Saya mempunyai seorang adik perempuan yang lahir tahun 1998. Berbeda usia sekitar 8,5 tahun dengan saya. Saat ini ia bersekolah di SMP Negeri 139 Jakarta. 

Mengenai Karakter

Karakter saya berdasarkan beberapa tes psikologi: ekstrovert, intuitif, lebih dominan berpikir daripada merasa, judge-ing (ENTJ). Saya dominan Koleris – Melankolis. Jika mempunyai visi, pendirian teguh dan tegas untuk mencapainya. Alhamdulillah sampai saat ini target-target yang besar dan memang saya prioritaskan mayoritas tercapai. Saya sering mencapai hal yang cemerlang jika pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan passion saya. Jika tidak sesuai dengan passion, seringkali tidak maksimal.

Kelebihan saya, yang saya rasakan adalah tegas (namun bukan berarti galak); Teguh pada suatu hal yang sudah diazzamkan (sangat bersemangat mengejar apa yang telah dicitakan), terutama terkait karya-karya kedepan yang sudah direncanakan; Ada kalanya bercanda/ceria dan ada pula kalanya serius; Mobilitas tinggi; Sering tepat waktu dan jarang ingkar janji; Gesit; Kemampuan interpersonal baik; Pemikir dan cenderung sistematis/teratur; Sangat bertanggung jawab pada amanah (yang sesuai passion).

Kekurangan saya, dari yang pernah saya dengar dari teman adalah keras kepala; Suka meledak-ledak; Tidak bisa menyembunyikan ekspresi wajah (kala senang terlihat senang, kala marah terlihat marah, kala sedih terlihat sedih); Pelupa; Kurang peka (kurang bisa melihat/menerjemahkan ekspektasi orang lain jika tidak diungkapkan secara langsung); Kurang bisa memperhatikan yang detail dan sangat teknis; Butuh konsentrasi dalam mengerjakan suatu hal, sehingga memilih menyendiri atau diam saat mengerjakan hal tersebut.
Perjalanan Hidup

Saya dilahirkan di Bandar Lampung. Kemudian mulai pendidikan TK di Trisula 2 Bandar Lampung. Karena kebanyakan bermain dan menggambar (dahulu sering menggambar kereta api), orang tua saya memutuskan untuk segera memasukkan saya ke Sekolah Dasar. Alhasil, saya masuk SD pada umur 5 tahun. Saya bersekolah di SD Negeri 3 Rawa Laut dari kelas 1 s.d 5. Awal kelas 6, saya dan keluarga pindah ke Jakarta karena ayah kerja di Jakarta. Pada akhirnya saya lulus SD dari SD Negeri Klender 13 Pagi, Jakarta Timur.

Pendidikan saya dilanjutkan di SMP Negeri 6 Jakarta. Pada sekolah inilah saya merasakan "kehidupan" yang sebenarnya. Lingkungan sekolah yang berada di daerah dengan pendidikan masyarakat yang agak menengah ke bawah dan juga ekonomi menengah ke bawah turut mempengaruhi input siswa sekolah tersebut. Kasus-kasus seperti siswa merokok, minum-minuman keras, bahkan hingga ngegele dan makan pil koplo pernah saya temui. Bahkan saya pernah selama satu tahun duduk satu bangku dengan siswa yang gemar meng-konsumsi pil koplo. Miris memang.

Saat SMP ini juga saya belajar mengenai organisasi lebih "serius" dan lebih dalam. Tidak disangka-sangka beberapa kakak kelas mendorong saya mendaftar menjadi calon ketua OSIS. Bermula dari ketidak-ada-niatan, sayapun akhirnya mendaftar menjadi calon ketua OSIS dan melewati masa-masa verifikasi. Tidak disangka saya lolos menjadi salah 1 dari 5 calon ketua OSIS waktu itu; dengan hanya berbekal pengalaman ketua kelas. Masa-masa kampanye saya lewati selama 2 pekan, dari mulai mencanangkan visi dan misi, memasang media kampanye, hearing ke kelas-kelas, hingga diberi "ruang bicara" untuk menyampaikan visi-misi saat upacara bendera Senin pagi dan Sabtu sore (karena waktu itu ada kelas siang). 

Tidak disangka-sangka, saya yang tergolong "culun" ini menang telak dengan legitimasi yang sangat tinggi (karena sistem TPS-nya dibawa ke kelas-kelas, dan setiap siswa wajib menggunakan hak suara, hehe). Terpilihlah saya menjadi Ketua OSIS SMP Negeri 6 Jakarta. Kepengurusan saya waktu itu adalah kepengurusan yang tergolong "dinamis", karena kepengurusan sebelumnya (ciri khas juga OSIS di SMP papan tengah) jarang ada kegiatan. Beberapa proker besar yang terselenggara saat itu adalah 2 kali PORSENI (Pekan Olahraga dan Seni), satu kali PENSI (Pentas Seni), dan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa). Alhamdulillah, karena amanah ini saya banyak belajar dan mengambil pelajaran, dan sangat berguna bagi kehidupan-kehidupan saya selanjutnya.

Lulus dari SMP, alhamdulillah saya dapat masuk ke (salah satu) SMA unggulan Jakarta: SMA Negeri 61 Jakarta.

.. Still On Progress ..

Tidak ada komentar: