Selasa, 29 April 2008

Sujud ternyata...

Diantara Keajaiban Perintah Sujud terhadap Tubuh

Apabila anda sedang mengalami stress, atau tensi anda naik, atau pusing yang berkepanjangan,

atau mengalami nervous (salah satu jenis penyakit penyimpangan perilaku berupa uring-uringan, gelisah, takut, dll).

Jika anda juga takut terkena tumor, maka sujud adalah solusinya....

Dengan sujud akan terlepas segala penyakit nervous dan penyakit kejiwaan lainnya.

Inilah salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Muhammad Dhiyaa\'uddin Hamid, dosen jurusan biologi dan ketua departemen radiasi makanan di lembaga penelitian teknologi radiasi.

Sudah lumrah bahwasannya manusia apabila mengalami kelebihan dosis dalam radiasi, dan hidup di lingkungan tegangan listrik atau medan magnet, maka hal itu akan berdampak kepada badannya, akan bertambah kandungan elektrik di dalam tubuhnya.

Oleh karena itu, Dr. Dhiyaa\' mengatakan bahwa sesungguhnya sujud bisa menghilangkan zat-zat atau pun hal-hal yang menyebabkan sakit.

 

Pembahasan Seputar Organ Tubuh

Dia adalah salah satu organ tubuh... dan dia membantu manusia dalam merasakan lingkungan sekitar, dan berinteraksi dengan dirinya, dan itulah tambahan dalam daerah listrik dan medan magnet yang dihasilkan oleh tubuh menyebabkan gangguan dan merusak fungsi organ tubuh sehingga akhirnya mengalami penyakit modern yang disebut dengan \"perasaan sumpeg\", kejang-kejang otot, radang tenggorokan, mudah capek/lelah, stress ... sampai sering lupa, migrant, dan masalah menjadi semakin parah apabila tanpa ada usaha untuk menghindari penyebab semua ini, yaitu menjauhkan tubuh kita dari segala peralatan dan tempat-tempat yang demikian.

 

Solusinya ?

Harus dengan mengikuti sesuatu yang diridhai untuk mengeliminir hal itu semua, ... yaitu dengan bersujud kepada Satu-satunya Dzat yang Maha Esa sebagaimana kita sudah diperintah untuk hal itu,

dimana sujud itu dimulai dengan menempelkan dahi ke bumi (lantai).

Maka di dalam sujud akan mengalir ion-ion positif yang ada di dalam tubuh ke bumi (sebagai tempat ion-ion negatif). dan seterusnya sempurnalah aktivitas penetralisiran dampak listrik dan magnet.

Lebih khusus lagi ketika sujud dengan menggunakan 7 anggota badan (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua kaki) maka dalam posisi ini sangat memudahkan bagi kita menetralisir dampak listrik dan magnet.

Diketahui selama penelitian, agar semakin sempurna proses penetralisiran dampak itu semua, maka sujud harus menghadap ke Makkah (Masjid Ka\'bah), yaitu aktivitas yang kita lakukan di dalam shalat (qiblat).

Sebab Makkah adalah pusat bumi di alam semesta.

Dan penelitian semakin jelas bahwa menghadap ke Makkah ketika sujud adalah tempat yang paling utama untuk menetralisir manusia dari hal-hal yang mengganggu fikirannya dan membuat rileks.

Subhanallah, ....pengetahuan yang menakjubkan.

 

Semoga Allah Ta’ala menambahkan terus kepada kita ilmu2 yang bermanfaat ….Amien .

 

Wassalam

Distributed by

Echost

Personal Email

 

 

 

Senin, 28 April 2008

Viverrari

Assalamu’alaykum..

 

Alhamdulillah, senagn sekali rasanya bisa kembali menulis di blog ini, coz maklum, akhir-akhir ini lagi banyak kegiatan (cie gaya, sok..).

 

Yah, berita terbaru dari F1 di Barcelona kemarin, si Kimi Raikkonen lagi-lagi memberi sumbangan kemenangan Ferrari, disusul oleh teman seperjuangannya, Felippe Massa, dan ditempat ketiga ada Lewis Hamilton… Hasil ini membuat Ferrari finish 1-2 untuk kesekian kalinya d musim 2008 ini (ga tau persisnya brp, hee..)

 

Yah udah, congrats lah buat Kimi, Massa, n Ferrari..

Kamis, 24 April 2008

Piring kayu dan gelas kayu

-----Original Message-----

From: Susie [mailto:iso@pacificmedan.com]

Sent: Friday, April 18, 2008 10:30 AM

To: @mail.bankakita.co.id

Subject: Piring Kayu & Gelas Bambu

 

Piring Kayu & Gelas Bambu

 

SEORANG lelaki tua yang baru ditinggal mati isterinya tinggal

bersama anaknya, Arwan dan menantu perempuannya, Rina, serta

cucunya, Viva yang baru berusia enam tahun. Keadaan lelaki

tua itu sudah uzur, jari-jemarinya senantiasa gemetar dan

pandangannya semakin hari semakin buram.

 

Malam pertama pindah ke rumah anaknya, mereka makan malam

bersama. Lelaki tua itu merasa kurang nyaman menikmati

hidangan di meja makan. Dia merasa amat canggung menggunakan

sendok dan garpu. Selama ini dia gemar bersila, tapi di rumah

anaknya dia tiada pilihan. Cukup sukar dirasakannya, sehingga

seringkali makanan tersebut tumpah. Sebenarnya dia merasa

malu seperti itu di depan anak menantu, tetapi dia gagal

menahannya. Oleh karena kerap sekali dilirik menantu, selera

makannyapun hilang. Dan tatkala dia memegang gelas minuman,

pegangannya terlepas. Praaaaaannnnngggggg !! Bertaburanlah

serpihan gelas di lantai.

 

Pak tua menjadi serba salah. Dia bangun, mencoba memungut

serpihan gelas itu, tapi Arwan melarangnya. Rina cemberut,

mukanya masam. Viva merasa kasihan melihat kakeknya, tapi dia

hanya dapat melihat untuk kemudian meneruskan makannya.

 

"Esok ayah tak boleh makan bersama kita," Viva mendengar

ibunya berkata pada kakeknya, ketika kakeknya beranjak masuk

ke dalam kamar. Arwan hanya membisu. Sempat anak kecil itu

memandang tajam ke dalam mata ayahnya.

 

Demi memenuhi tuntutan Rina, Arwan membelikan sebuah meja

kecil yang rendah, lalu diletakkan di sudut ruang makan. Di

situlah ayahnya menikmati hidangan sendirian, sedangkan anak

menantunya makan di meja makan. Viva juga dilarang apabila

dia merengek ingin makan bersama kakeknya.

 

Air mata lelaki tua meleleh mengenang nasibnya diperlakukan

demikian. Ketika itu dia teringat kampung halaman yang

ditinggalkan. Dia terkenang arwah isterinya. Lalu

perlahan-lahan dia berbisik: "Miah... buruk benar layanan anak kita

pada abang."

 

Sejak itu, lelaki tua merasa tidak betah tinggal di situ.

Setiap hari dia dihardik karena menumpahkan sisa makanan. Dia

diperlakukan seperti budak. Pernah dia terpikir untuk lari

dari situ, tetapi begitu dia teringat cucunya, dia pun menahan

diri. Dia tidak mau melukai hati cucunya. Biarlah dia

menahan diri dicaci dan dihina anak menantu.

 

Suatu malam, Viva terperanjat melihat kakeknya makan

menggunakan piring kayu, begitu juga gelas minuman yang dibuat

dari bambu. Dia mencoba mengingat-ingat, di manakah dia

pernah melihat piring seperti itu. "Oh! Ya..." bisiknya.

Viva teringat, semasa berkunjung ke rumah sahabat papanya dia

melihat tuan rumah itu memberi makan kucing-kucing mereka

menggunakan piring yang sama!

 

"Tak akan ada lagi yang pecah, kalau tidak begitu, nanti habis

piring dan mangkuk ibu," kata Rina apabila anaknya bertanya.

 

Waktu terus berlalu. Walaupun makanan berserakan setiap kali

waktu makan, tiada lagi piring atau gelas yang pecah. Apabila

Viva memandang kakeknya yang sedang menyuap makanan,

kedua-duanya hanya berbalas senyum.

 

Seminggu kemudian, sewaktu pulang bekerja, Arwan dan Rina

terperanjat melihat anak mereka sedang bermain dengan

kepingan-kepingan kayu. Viva seperti sedang membuat sesuatu.

Ada palu, gergaji dan pisau di sisinya. "Sedang membuat apa

sayang? Berbahaya main benda-benda seperti ini," kata Arwan

menegur manja anaknya. Dia sedikit heran bagaimana anaknya

dapat mengeluarkan peralatan itu, padahal ia menyimpannya di dalam

gudang.

 

"Mau bikin piring, mangkuk dan gelas untuk Ayah dan Ibu.

Bila Viva besar nanti, supaya tak susah mencarinya, tak usah

ke pasar beli piring seperti untuk Kakek," kata Viva.

 

Begitu mendengar jawaban anaknya, Arwan terkejut. Perasaan

Rina terusik. Kelopak mata kedua-duanya basah. Jawaban Viva

menusuk seluruh jantung, terasa seperti diiiris pisau.

Mereka tersentak, selama ini mereka telah berbuat salah !

 

Malam itu Arwan menuntun tangan ayahnya ke meja makan. Rina

menyendokkan nasi dan menuangkan minuman ke dalam gelas. Nasi

yang tumpah tidak dihiraukan lagi. Viva beberapa kali

memandang ibunya, kemudian ayah dan terakhir wajah kakeknya.

Dia tidak bertanya, cuma tersenyum saja, bahagia dapat duduk

bersebelahan lagi dengan kakeknya di meja makan. Lelaki tua

itu juga tidak tahu kenapa anak menantunya tiba-tiba berubah.

 

"Esok Viva mau buang piring kayu dan gelas bambu itu" kata

Viva pada ayahnya setelah selesai makan. Arwan hanya

mengangguk, tetapi dadanya masih terasa sesak.

 

MORAL OF THE STORY - Hargailah kasih sayang kedua orang tua

kita. Bapak Ibu kita hanya satu, setelah meninggal tidak akan

ada pengganti. Jadi, berbaktilah kepada mereka selagi hidup !

Minggu, 20 April 2008

10 Langkah

Di bawah ini adalah 10 cara, yang kemungkinan sering kita lakukan secara tidak terasa.

1. Membeli produk serta jasa AS/Israel


Bagi Yahudi & Israel, peran ini sangat vital. Situs Yahudi, http://www.aish.com/ menulis, dengan penderitaan ekonomi yang Kami (Israel) alami, membeli produk Yahudi sama halnya meningkatkan ekspor Israel.

2. Berkunjung ke Israel


"Kunjungi Israel untuk berlibur, sekolah, atau menjumpai keluarga. Dorong organisasi-organisasi lokal Anda untuk mensponsori kunjungan in, dalam bentuk study tour, religious tour, Bar/Bat Mitzvah tour-- bisa untukk 3-10 hari. Habiskan sebanyak mungkin uang Anda untuk membantu ekonomi Israel. “Hotel, toko, restoran di Israel kekurangan turis, “ demikian tulis media Yahudi.

”Mengunjungi Israel akan menunjukkan kepada orang-orang Israel bahwa Anda peduli, dan akan membuat perbedaan yang hebat. Buatlah motto; "Turisme melawan Terorisme!", " tambahnya.

3. Mengibarkan bendera atau lambang Israel


Bagi Israel, dukungan tak harus uang atau dana. Cukup mengibarkan bendera atau simbol-simbol Yahudi lain, Anda sudah ikut memberikan harapan dan support.

Banyak orang tak menyangka, sekedar memakai kalung "Bintang David" saja adalah sebuah dukungan. "Kibarkan bendera Israel di depan rumah Anda, gereja dll. Biarkan semua orang tahu bahwa Anda bangga terhadap Israel. Pasang sebuah stiker bertuliskan "Saya Mendukung Israel" di belakang mobil. Pakailah pin gambar bendera kombinasi Amerika/Israel. Jika Anda tidak dapat menemukan bendera Israel, buatlah sendiri, atau suruh anak-anak kecil menggambarnya, lalu pasang di jendela atau kantor, “ demikian dikutip dari http://www.aish.com/

4. Meyakini Holocaust


Holocaust adalah istilah yang sering dikutip kalangan Yahudi tentang adanya pembantaian massa puluhan juta penganutnya oleh Nazi di kamp Treblinka II di Polandia. Namun penelitian membuktikan tak ada pembantaian kaum Yahudi di kamar gas. Istilah itu dimunculkan guna mencari simpati dunia. Jika yakin, Anda telah mendukungnya

"Belajarlah tentang holocaust untuk membantu kita mengerti dalamnya anti-Yahudi (anti-Semit) dan akar penyebabnya. Bungkamlah seluruh bahasa anti-Semit dimanapun Anda berada. Bersiaplah melawan kebencian mereka, apapun konsekuensinya, " tulis media Yahudi.

5. Tidak Berpihak pada Palestina


Meski di pihak terdzalimi dan dijajah, media Barat (bahkan pers Indonesia) kerap memposisikan Palestina sebagai kelompok radikal. Sebalinya, Israel (meski penjajah) di pihak yang benar (dalam posisi menumpas terorisme). Jika Anda yakini itu, Anda telah membantu Yahudi.

6. Bersimpati pada Israel


Cukup bersimpati saja, sudah dukungan. Kata kaum Yahudi, "Banyak misinformasi di luar sana. Ketika sebuah insiden terjadi di Israel, kunjungi situs Kementerian Luar Negeri Israel www.mfa.gov.il dan Kekuatan Pertahanan Israel www.idf.il/english/news/main.stm guna memperoleh cerita dari sudut pandang Israel."

7. Belajar bahasa Yahudi &

 

8. Mempelajari Taurat (Tora)


Untuk poit 7 & 8, jika dimaksudkan untuk semakin mendakatkan hati Anda dengan bangsa Yahudi dan Israel.

9. Berinvestasi ke Israel

 

10. Mendukung berdirinya Negara Israel


Apapun alasanya, mengakui berdirinya Negeri Israel sama halnya membenarkan Zionisme-Israel atas tindakannya menjajah dan menyerobot tanah sah rakyat Palestina. Nah, apakah Anda termasuk diantara 10 hal yang telah disebutkan? [ kartika, cholis akbar, diolah dari www.aish.com , www.ou.org / israel, www.ujc.org / dan www.25waystohelpisrael.com ]

Sumber : Hidayatullah.com

Jumat, 18 April 2008

Lupa

Di sebuah Rumah Sakit yang begitu megah di Jakarta, di mana banyak
sekali orang yang berlalu lalang baik itu yang berobat, para
pembesuk ataupun yang sedang menunggui pasien. Glen Alinski adalah satu dari
sekian banyak orang yang ada di Rumah Sakit tersebut,karena istrinya
baru saja melahirkan anak pertamanya. Otomatis saat itu ia berada
di ruangan bersalin. Sudah dua hari ia berada di situ dan dia
sedang berbahagia karena anak lelaki yang
didambakannya sudah hadir ke dunia ini.
Saat dia sedang melamun di depan ruang bersalin tiba-tiba dia
melihat seorang lelaki dengan tergesa-gesa dan terburu-buru
menyerobot masuk ke ruang bersalin, dan beberapa saat kemudian
lelaki itu tampak keluar didorong memakai kursi roda oleh seorang
suster karena pingsan, Glen Alinski heran kenapa lelaki ini, karena
penasaran Glen Alinski segera menghapiri beberapa suster yang ada di ruang
bersalin, dia bertanya,
"sus, boleh tau kenapa lelaki yang baru datang tadi tiba tiba
pingsan?"
Dengan tenang si suster menjawab, "Oh itu dia terburu-buru datang
kesini karena isterinya akan segera melahirkan, tapi dia lupa
sesuatu,"
"Lupa apa, sus?" tanya Glen Alinski lagi.
"Dia lupa membawa istrinya."

Kamis, 17 April 2008

Pemabuk

Suatu hari disebuah Bar duduk seorang laki-laki yang sedang minum bir. Lama setelah ia menghabiskan satu botol bir, kemudian lelaki itu kembali memesannya lagi. Namun ketika ia mau membayar billnya ia mencoba melihat lama kedalam kantong sakunya. Ketika birnya telah habis, ia meminta untuk menambah birnya lagi, kemudian seperti halnya tadi, ia melihat kedalam kantong sakunya, begitu ia lakukan sampai botol kelima. Hal ini membuat penasaran seorang bartender yang kebetulan melayaninya. Saking penasarannya atas perbuatan lelaki tersebut, kemudian bartender itu bertanya, "Mohon maaf pak, saya begitu heran mengapa setiap kali bapak memesan bir selalu melihat isi kantong saku bapak..?". Dengan tenang lelaki itu menjawab, "Oh.. disini ada foto istri saya.. Apabila saya melihat foto ini sudah berubah menjadi cantik, barulah saya pulang...".

Doa

Nenek Van Danoe selalu mengajarkan kepada cucu-cucunya untuk berdoa sebelum tidur, bangun tidur termasuk doa seusai makan dsb. Setiap lafal doa antara kesempatan yang satu dengan yang lainnya selalu berlainan bunyinya. Untuk menerapkan peratuan doa-mendoa tersebut maka si cucu Pudin pada setiap kesempatan tertentu harus membaca doa khusus tersebut secara nyaring agar sang Nenek bisa mendengarkannya.

Pada suatu hari, sayup-sayup, si Nenek mendengarkan cucunya sedang berdoa di kamar mandi.

Betapa terkejutnya sang ayah sebab doanya yang dilantunkan sang cucu adalah doa khusus acara seusai makan.

"Cu... mengapa di kamar mandi kamu baca doa sesudah makan ?" tanya sang Nenek dengan penuh rasa ingin tahu.

Setelah hening sesaat terdengar suara dari kamar mandi

"Anu Nek ...soalnya saya baru menelan ...sabun mandi..." jawab sang cucu.

Nggak tega

Cowok : "Gua suka nggak tega ngeliat ada cewek berdiri kalau lagi naik bus, apalagi pas gua dapet duduk..."

Cewek : (kagum) "Terus, apa yang Mas lakukan?"

Cowok : "Gua langsung pura-pura tidur..."

Umur ortu

Aku melamar pekerjaan dan di formulir lowongan pekerjaan, ada pertanyaan, "Umur Ayah (jika hidup)", dan pertanyaan yang sama juga untuk ibu.

Saya mengisinya dengan 105 dan 94. Si pewawancara bertanya apakah orang tua saya benar-benar setua itu.

Aku menjawab, "Tidak, tapi mereka pasti seumur itu jika masih hidup."

Rabu, 16 April 2008

Kabel dan Lampu

Message: 3
Date: Thu, 18 Mar 2004 16:57:02 -0800 (PST)
From: ibu ariani <ibu_ariani@yahoo.com>
Subject: Kabel dan Cahaya Lampu

----- Original Message ----- From: "Wawan Komarudin" <wawan.komarudin@iso.astra.co.id>

Kabel dan Cahaya Lampu

"SAYANG, ayo kita shalat. Tuh dengar adzan telah berbunyi," ujar seorang
ibu kepada anaknya yang tengah asyik nonton televisi. "Sebentar lagi dong,
ini lagi seru-serunya," jawab sang anak. Ibu itu kemudian
mendekat, "Sayang, tidak baik menunda-nunda shalat. Ini kan haknya Allah.
Ayo matikan tivinya!" "Iya deh," jawab sang anak sambil beranjak dari
tempat duduk. Ia terlihat sangat kecewa karena harus meninggalkan televisi.

Selama di kamar mandi, si anak terus menggerutu. "Ah..Ibu, tiap hari
menggangu saja. Lagi enak-enaknya nonton disuruh shalat. Lagi seneng-
senengnya main disuruh shalat. Lagi nyeyak tidur disuruh shalat. Harus baca
Quran lah. Harus ikut pengajian lah. Harus ini . harus itu .! Bikin
pusiiiing.

* * *

SELEPAS shalat berjamaah, anak itu bertanya dengan nada protes. "Bu, kenapa
sih kita harus shalat, harus puasa, harus baca Al-Quran, dan harus belajar?
Bukankah itu mengganggu kesenangan kita? Lagi pula, menurut saya, semua itu
tidak ada gunanya, tidak mendatangkan hasil."
Si Ibu sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu. Ia pun terdiam beberapa
saat. Ada sedikit kemarahan yang muncul dalam hatinya. Tapi ia segera sadar
bahwa yang bertanya adalah anak kecil, yang belum tahu apa-apa selain main
dan bersenang-senang.

Sang Ibu beranjak mengambil sebuah lampu yang menempel di dinding kamar
anaknya. Sesaat kemudian ia berkata, "Anakku sayang, kamu lihat lampu ini.
Ia begitu indah. Bentuknya lonjong dengan dindingnya terbuat dari kaca yang
bening. Tiap malam engkau bisa belajar, mengerjakan PR, dan nonton
televisi, salah satu sebabnya karena diterangi lampu ini."

"Sayang, tahukah kamu mengapa lampu ini bisa menyala?" lanjut si Ibu. "Ya,
karena ada energi listrik yang berubah jadi cahaya," jawab sang
anak. "Benar sekali jawabanmu. Lalu apa yang menyambungkan lampu ini dengan
sumber listrik tadi?" tanya si ibu lebih lanjut. Sang anak pun menjawab
dengan pasti, "Yang menyambungkan lampu dan sumber listrik adalah
kabel." "Pintar sekali kamu," timpal si Ibu memuji.

"Nah, sekarang kamu pasti tahu, bila tidak ada kabel pasti lampu ini tidak
akan nyala dan kamar ini pasti gelap. Bila demikian, ia tidak akan ada
manfaatnya lagi, dan kamu tidak bisa belajar dan nonton tivi."

Sang Anak belum paham mengapa ibunya menceritakan lampu itu kepadanya. "Apa
maksud Ibu?" tanyanya kemudian.

Ibu itu kembali berkata, "Anakku sayang, Allah itu sumber cahaya dalam
hidup. Kita adalah lampunya. Ibadah yang kita lakukan menjadi kabel atau
tali penghubungnya. Ibadah dapat menghubungkan antara Allah dengan manusia,
tepatnya antara Allah dengan kita. Bila tidak mau beribadah, hidup kita
akan gelap. Kita akan tersesat dan takkan berguna sedikit pun, seperti tak
bergunanya lampu yang tak bercahaya." Ibu itu melanjutkan, "Jadi, shalat,
bersedekah, membaca Al-Quran, ataupun belajar adalah kabel yang akan
menghubungkan kita dengan Allah."

Mendengar semua itu, sang anak tampak tertegun. Dalam hatinya timbul
penyesalan akan sikapnya yang selalu menganggap remeh ibadah. Ia pun
berkata, "Kalau begitu aku tidak akan meninggalkan shalat lagi dan akan
membaca Al-Quran tanpa harus disuruh. Bu, maafkan saya ya!"

 

Minggu, 13 April 2008

Sedikit berbeda..

Assalam'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi ALLAH, dan sholawat serta salam kepada suri tauladan kita, Rasulullah SAW.

hari ini, 13 april 2008, 1 hari sebelum hari lahir ku 18 tahun silam, ada sedikit perbedaan antara 14 april yg lalu, dan 14 april esok.

Kalau sebelumnya, bangun tidur, ada ucapan hangat, pelukan, serta kecupan sayang dari orang tua dan adik, maka esok, mungkin tidak begitu. Terasa sepi memang, terasa berbeda dengan sebelumnya. Ya, memang, kita dilahirkan ke dunia lewat ibu, tapi kita lahir sendiri, dan mati pun, di kubur nanti kita akan sendiri.

Esok adalah hari pertama milad ku tanpa disambut orang tua, sudah terbayang bedanya.

18 tahun sudah aku bernafas,

18 tahun sudah aku melihat dunia,

18 tahun sudah aku berfikir,

18 tahun sudah aku bertindak,

18 tahun sudah aku berbuat kesalahan,

Tapi mungkin,

tidak sampai 18 tahun aku bermanfaat,

tidak sampai 18 tahun aku menyenangkan orang tua,

tidak sampai 18 tahun aku berbuat kebaikan,

maka di hari ini, sebelum tidur, aku berdoa kpd ALLAH:

1. semoga hari esok lebih baik dari hari ini, dan semoga hari ini lebih baik dari kemarin,

2. semoga d usia yang semakin bertambah ini, aku diberi kekuatan, kekuatan iman, kekuatan islam, kekuatan ilmu, kekuatan akhlak, kekuatan sifat, dan kekuatan2 lainnya sehingga aku bisa meraih cita-cita dunia dan akhiratku,

amiin, Yaa Robbal Alamin.

Wassalamu'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh

Senin, 07 April 2008

Lagi, Ferrari..

Lagi, lagi, lagi (by tele...)

Alhamdulillah, Scuderia Ferrari Marlboro can memenangi GP F1 d Sakhir, Bahrain, Minggu saiang waktu setempat, jiahahaha...

Juara pertama, Felippe Massa, disusul teman seperjuangannya, Kimi Raikkonen, dan disusul teman F1-nya, Robert Kubica, haha.. Ini adalah kali pertama Ferrari finish 1-2 musim 2008, smoga this cool act dapat continue until next, hehe...(sedikit girang..)

Hamil? waah sayang-nya si-doi sedang bermasalah karena bersinggungan dengan mantan teman McLarennya, siapa lagi kalo bukan Fernando Alonso, di awal lomba... akibat itu, beliau finish di luar 10 besar... Hmmm...

Yasulah, cool for u, Ferrari...

Kalahkan si Hamil, dan kroni2nya, JIAHAHAHA...

Sabtu, 05 April 2008

Pertama kali dalam sejarah

Berita anyar dari KM ITB.

Hasil pemilu raya pasangan Wakil Mahasiswa dalam MWA ITB dan Presiden KM ITB telah keluar, dan merebak cepat bagai virus pandemi.

Untuk pertama kali dalam sejarah, Presiden KM ITB periode 2008/2009 terpilih adalah seorang perempuan. Ya, siapa lagi kalo bukan Shana Fatina Sukarsono, Teknik Industri 2004. Dan Wakil MWA terpilih adalah Wahyu Bagus Yulianto, Planologi 2004.

Pasangan ini meraih 2182 suara mengungguli pasangan Bobby-Gilang (BoLang) dengan selisih "hanya" 28 suara! Terlihat betapa sengitnya perolehan suara diantara 2 pasang calon. Sementara di tempat ketiga Rully-Fikri sebanyak 230 suara.

Hhmm.. Semoga hasil ini adalah hasil terbaik dari ALLAH untuk kemajuan KM ITB kedepannya.. Bagaimanapun hasilnya, itulah fakta, dan timbullah sebuah harapan...

SEMOGA SHANA-BAGUS BENAR-BENAR BAGUS...

KAMPANYEREMPET

SUDAH WAKTUNYA KAUM MUDA IKUT ANDIL MEMIMPIN BANGSA INI..

MAJU TERUS KAUM MUDA..

Bapak2, Ibu2, Om2, Tante2, Aa', Neng, Teman2 SEMUA PEMLIK KTP JABAR, jgn lupa ya ikut PILKADA JABAR tgl 13 April 2008, dan PILIH no.3, KAUM MUDA KITA