Kamis, 09 September 2010

Selamat Tinggal

Selamat Tinggal

Stasiun besar telah terlewati

Periode uzlah akan berakhir

Dan pengembaraan akan kembali dimulai

Wahai musafir iman, sudah cukupkah bekal kita untuk menempuhnya?

Semoga kita bisa bertemu kembali

Di Stasiun besar selanjutnya dalam keadaan gembira

Atau kita akan bertemu di peraduan akhir, yaitu surga

Sedih. Perasaan ini berkecamuk dalam jiwa ketika mengingat bulan yang mulia ini akan segera berakhir. Segala rutinitas ibadah yang terasa sangat nikmat, dipadu dengan kehangatan ukhuwwah yang sangat erat, membuat ramadhan kali ini begitu menyenangkan. Meskipun memang tidak banyak hal baru yang dicapai saat ramadhan ini. Semua monoton, hampir sama dengan tahun lalu.

Namun, nikmat ramadhan memang terasa sangat kuat. Di hari terakhir ini, dada menyesak. Serasa ada hal yang akan hilang dari hati, ada hal yang akan pergi dari jiwa. Ingin menangis, namun tidak juga. Sedang melankolis? Tapi bukan itu penyebabnya.

Ya, terlalu banyak kenangan di ramadhan kali ini. Memang hidup ini akan selalu maju dan maju. Bukan ramadhan yang meninggalkan kita, tapi kitalah yang meniggalkan ramadhan. Kita adalah musafir-musafir iman yang sedang melakukan pengembaraan. Pengembaraan hidup, untuk mempersiapkan bekal. Dan ramadhan adalah salah satu stasiun besarnya, dimana bekal yang banyak sangat mungkin diraih di tempat itu. Kereta kita, para musafir akan segera berangkat untuk menuju stasiun-stasiun kecil lainnya.

Timbul sebuah harapan, akankah kita semua, para musafir iman akan kembali bertemu dan berkumpul dalam stasiun besar selanjutnya? Ataukah ada di antara kita yang tidak lagi diizinkan oleh-Nya, sehingga keretanya akan langsung menuju peraduan akhirnya? Dan mudah-mudahan surga adalah peraduan akhirnya.

Taqabbalallahu minaa wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Minal aidin wal faizin.

Tidak ada komentar: